Facebook

Jumat, 13 Oktober 2017

Pilgub Bukan Ajang Pertarungan Modal

Staf Ahli Bidang Sosial dan Politik Kapolri Irjen Ike Edwin menjadi narasumber dalam membedah janji dan komitmen bakal calon gubernur Lampung di Wood Stair Caffe, Bandar Lampung, Kamis (12/10/2017). LAMPUNG POST/IKHSAN DWI NUR SATRIO

BANDAR LAMPUNG (Lampost.co) -- Perhelatan Pilkada 2018 sedianya menjadi ajang pertarungan visi-misi dan komitmen serta kualitas dan profesionalitas para kandidat dalam membangun daerah, bukan pertarungan modal dan harga diri. Rakyat pasti berharap seluruh program yang ditawarkan para kandidat nantinya bukan sekadar janji-janji palsu.

Demikian benang merah dalam dialog mengawal pemilihan gubernur dan wakil gubernur Lampung bertajuk Membedah janji dan komitmen bacagub Lampung yang diselenggarakan Kelompok Diskusi Sosmed di Kafe Wood Strairs, Kamis (12/10/2017).

Dialog itu diikuti bakal calon gubernur yang juga Wali Kota Bandar Lampung dua periode Herman HN, Wakil Ketua DPD I Partai Golkar Lampung yang juga Wakil Bupati Tulangbawang Heri Wardoyo, mewakili bakal calon gubernur Arinal Djunaidi, dan Staf Ahli Kapolri Bidang Sosial dan Politik Irjen Pol Ike Edwin.

Pada kesempatan itu, Herman memaparkan sejumlah prestasinya dalam membangun Bandar Lampung selama periode kepemimpinannya. Selain itu, ia pun memastikan akan berlayar menggunakan perahu PDIP pada pilgub mendatang.

Tak mau kalah, Heri Wardoyo memaparkan delapan program unggulan yang ditawarkan oleh bakal calon gubernur Lampung dari Golkar, Arinal Djunaidi. Kesempatan itu juga dimanfaatkan untuk menjelaskan sepak terjang mantan Sekretaris Provinsi Lampung yang memiliki jargon tulus melayani masyarakat.

"Selama delapan bulan kami sosialisasi bertemu masyarakat. Kami tawarkan program-program untuk masyarakat. Peningkatan ekonomi, percepatan perbaikan infrastruktur, jaminan keamanan, penyediaan listrik di desa-desa, peningkatan pelayanan kesehatan, peningkatan kualitas pendidikan, perlindungan anak dan pemberdayaan ibu rumah tangga, serta kemudahan layanan administrasi pemerintahan," ujarnya.

Generasi Sembako

Mantan Kapolda Lampung yang juga putra daerah, Ike Edwin, mengingatkan agar jangan sampai satu suara masyarakat untuk memilih pemimpin lima tahun ke depan bisa dibayar dengan sembako seharga Rp500 ribu.
"Jangan sampai masyarakat kita, apalagi anak muda, menjadi generasi sembako dan hanya berharap hadiah. Karena nantinya landasan moralnya tidak kuat. Kita masyarakat bertanggung jawab menciptakan generasi pemimpin berikutnya untuk bangsa dan negara," ujar Ike Edwin.

Ia berharap para tokoh yang ingin menjadi calon gubernur Lampung memiliki modal jiwa dan raga untuk tulus memimpin. "Jiwa dan raga itu modal jadi gubernur Lampung. Jangan coba-coba atau belajar jadi gubernur. Gubernur enggak bisa seperti itu, bukan ladang coba-coba. Pilih yang punya pengalaman," katanya.

Tokoh masyarakat sekaligus jurnalis senior Lampung, Yusuf Yazid, mengatakan media harus kritis menuntut apa yang telah dijanjikan oleh para calon, karena janji tersebut sudah disebar ke seluruh masyarakat.

Sumber : https://goo.gl/veMo99

0 komentar:

Posting Komentar