Facebook

Jumat, 13 Oktober 2017

Warga Kedaung Soroti Proyek Ruas Jalan Pematangbom

Warga setempat menyoroti proyek di ruas jalan Kedaung Barat - Pematangbom Desa Kedaung, Kecamatan sragi, lantaran tidak dilengkapi papan plang proyek. (Lampost.co/Armansyah)

KALIANDA (Lampost.co) -- Sejumlah warga di desa Kedaung, Kecamatan Sragi, Lampung Selatan, menyoroti pembangunan ruas jalan dusun Kedaung Barat-Pematangbom desa setempat. Pasalnya, hingga kini pembangunan yang bersumber dari APBD 2017 Lamsel itu tidak dilengkapi papan plang nama proyek.

Berdasarkan pantauan Lampost.co, Kamis (12/10/2017), sepanjang proyek pembangunan jalan tersebut tidak dilengkapi papan plang proyek sehingga masyarakat setempat kesulitan untuk mengawasi proyek tersebut. Padahal, proyek itu telah berjalan sejak sepekan terakhir.

Seperti yang diungkapkan, Jon (36) warga desa Kedaung mengatakan ia sangat menyayangkan proyek pembangunan ruas Jalan Kedaung Barat - Pematangbom yang tidak dilengkapi papan plang proyek. Bahkan, masyarakat tidak sepenuhnya mengetahui terhadap proyek dari APBD Lamsel tersebut.

"Bagaimana masyarakat mau mengontrol dan mengawasi kalau papan proyek tak di pasang oleh kontraktor. Hal ini bisa membuat keleluasaan kontaktor berupaya bermain-main dalam pelaksanaannya. Dari hal yang kecil saja enggak dilakukan," kata dia.

Menurutnya, beberapa masyarakat setempat berupaya mempertanyakan proyek tersebut kepada Kepala Desa Kedaung, Lasiyem. Namun, hal yang sama dialami pejabat desa tidak mengetahui proyek iti.

"Sudah ada yang bertanya kepada Bu Kades. Beliau juga enggak tahu siapa yang mengerjakannya. Warga cuma dikasih tau kalau jalan itu proyek dari APBD Lamsel," kata dia.

Hal senada diungkapkan, Rolo (38) warga yang sama. Dia mengatakan pejabat yang paham mengenai proyek saja tidak bisa mengawasi pelaksanaan kegiatan tersebut, lantaran proyek tidak memasang plang atau papan informasi paket pekerjaan, apalagi masyarakat biasa.

"Kami berharap proyek pembangunan jalan yang beraumber dari APBD itu dapat dilengkapi papan plang nama. Sehingga pekerjaannya tidak dikerjakan asal jadi," katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Kedaung Lasiem mengatakan pihaknya tidak mengatahui rekanan dari mana yang mengerjakannya. Sebab, hingga kini pihaknya belum menerima laporan adanya pembangunan tersebut.

"Memang belum ada papan plang namanya. Bahkan, saya enggak tau siapa rekanan (pemborong) yang mengerjakan. Hal ini bukan saya saja, tapi masyarakat juga banyak yang bertanya-tanya. Kami minta rekanan agar lebih transparan," kata dia.

Sumber : https://goo.gl/UwBhCh

400 Hektare Persawahan di Pesisir Barat Terendam Banjir

Lahan persawahan di 3 Kecamatan di Pesisir barat yang terendam banjir, Kamis (12/10/2017). (Foto:Lampost/Deta Citrawan)

KRUI (Lampost.co)--Curah hujan yang cukup tinggi di Kabupaten Pesisir Barat tak hanya berdampak pada banjir dan putusnya jalan lintas barat, tetapi juga merendam ratusan hektare sawah milik petani setempat.Dinas Pertanian Pesibar memperkirakan lebih 400 haktare (Ha) lahan persawahan warga terendam banjir.

Kepala Dinas Pertanian Pesisir Barat, Jalaludin, melalui Kabid Tanaman Pangan Gunawan, Kamis (12/10/2017), di Jalinbar Pekon Mandiri sejati, Kecamatan Krui Selatan, Pesisir Barat, mengatakan intensitas curah hujan cukup deras  telah mengakibatkan lahan persawahan milik warga di 3 Kecamatan terendam banjir.

“Saat ini Dinas telah mendapatkan informasi bahwa terdapat lahan sawah milik warga terendam banjir, itu di 3 Kecamatan yaitu Kecamatan Ngambur, Kecamatan Krui Selatan, dan Pesisir Selatan,” jelasnya.

Dari 3 kecamatan tersebut, pekon –pekon yang lahan persawahan warga terendam banjir adalah Kecamatan Krui Selatan Pekon Mandiri Sejati, Kecamatan Ngambur Pekon Sumberagung, Negeriratu, dan Pekon Mon. Kemudian Kecamatan Pesisir Selatan di Pekon Tanjungraya, Ulokmanik, dan Pekon Negeriratu Tenumbang.

Atas laporan yang diterima oleh Dinas pertanian setempat dari pihak petugas Kecamatan. Dinas Pertanian akan lakukan pengecekan langsung ke lokasi, dan melihat tingkat kerusakan yang ditimbulkan untuk nantinya akan menjadi penialaian dari Dinas untuk memberikan bantuan

Gunawan mengatakan saat ini pihaknya belum dapat memastikan berapa jumlah nominal kerugian warga yang ditimbulkan oleh bencana banjir itu. Sebab pihak Dinas masih akan lakukan pengecekan langsung ke lokasi untuk memastikan tingkat kerusakan yang ditimbulkan.

Sumber : https://goo.gl/k4YcTY

Lampu Terminal Gadingrejo Rusak, Jika Malam Tampak Gelap Gulita

Terminal Gadingrejo pada siang hari. (Foto:Dok.Rapemdapringsewu)

PRINGSEWU (Lampost.co)--Kondisi Terminal tipe C di Gadingrejo yang gelap gulita saat malam hari karena tak ada lampu penerangan, menimbulkan kerawanan tindak kriminalitas.

Pemantauan Lampost.co di lapangan, terminal tipe C di Gadingrejo yang berada di samping Pasar Induk Gadingrejo dan berada di samping Jalibar Pringsewu, gelap gulita pada malam hari. Padahal, di dalam terminal banyak fasilitas umum berupa bangunan seperti perkantoran, musala dan WC umum.
Maryono, warga sekitar, mengeluhkan kondisi terminal yang gelap gulita saat malam hari karena khawatir bisa menimbulkan kejahatan. "Bisa saja karena lokasi terminal gelap, terminal bisa dijadikan lokasi kejahatan karena tidak terdeteksi dari jarak jauh," ungkapnya.

Biasanya, kata Maryono, terminal Gadingrejo ramai dijadikan tempat berdagang makanan dan minuman ringan sekaligus menjadi tempat bersantai. Kondisinya, kata Maryono juga terlihat terang benderang, karena banyak lampu yang hidup. Namun sejak pembangunan jalan masuk cor beton dimulai beberapa bulan lalu, tidak ada lagi pedagang yang berjualan sehingga terminal gelap gulita.

Sementara Kadis Perhubungan Kabupaten Pringsewu Hendrid saat di konfirmasi melalui ponsel menyebut bahwa gelapnya lokasi terminal kemungkinan karena lampungya rusak. Namun, sudah dipasang lampu tembak. "Kami akan segera mengeceknya," tulis Kadis dalam pesan singkatnya, Kamis (12/10/2017).

Sumber : https://goo.gl/xZAS8v

Sofbol Putra-Putri Lampung ke Semifinal Kejurnas U-19

Tim sofbol putri Lampung berfoto bersama dengan pelatih dan ofisial di lapangan Karebosi, Makassar, Kamis (12/10/2017). Para srikandi Lampung tersebut memastikan diri lolos ke semifinal Kejurnas U-19. Lampost.co/ISTIMEWA

MAKASSAR (Lampost.co) -- Tim sofbol putra dan putri Lampung sukses meraih tiket semifinal Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Junior U-19 di Makassar. Hasil tersebut membuat peluang Lampung mengawinkan gelar di ajang nasional tersebut cukup terbuka.

Di kategori putra, meski sudah mengantongi tiket empat besar lebih awal, Mayu Putra dkk tetap tampil fight saat melawan DKI Jakarta pada pertandingan terakhir fase penyisihan pul A di Lapangan Karebosi, Makassar, Kamis (12/10/2017). Tidak tanggung-tanggung, tim Lampung membungkus kemenangan telak atas tim Ibu Kota dengan skor 18-4.

Kemenangan tim putra Lampung atas DKI Jakarta sudah terasa sejak awal pertandingan. Inning pertama baru berjalan, Lampung sudah tancap gas dengan langsung unggul 8-0. Di inning kedua, Mayu Putra dkk kembali menjauh menjadi 9-0 setelah mendapat satu poin.

Pertandingan berakhir di inning ketiga setelah Lampung meraih sembilan poin, sedangkan DKI hanya empat poin. Lampung menang dengan skor 18-4. Hasil ini kian menambah catatan impresif tim Lampung di fase penyisihan dengan menyapu seluruh laga dengan kemenangan.

Di babak empat besar, tim Lampung akan bersua dengan jawara pul B yakni Jawa Barat, Jumat (13/10/2017). Jika kembali meraih kemenangan, tim putra Lampung akan melaju ke grand final. "Peluang lawan Jawa Barat fifty-fifty. Tergantung nanti bagaimana mental para pemain di lapangan," kata Manajer Tim Sofbol Lampung, Mediyawan Lugan, melalui telepon kepada Lampost.co, Kamis (12/10/2017).

Hasil manis juga didapat tim putri Lampung yang finis sebagai runner up pul B dan berhak mendapat tiket ke semifinal. Lolosnya para srikandi Lampung itu ke babak empat besar tidak terlepas dari hasil pertandingan lainnya yakni Jawa Barat mengalahkan Sulawesi Selatan dengan skor cukup telak 11-2.
Di semifinal, tim putri Lampung akan menghadapi Papua yang merupakan runner up pul B. "Sama, peluang ke grandfinal cukup terbuka. Kembali nanti bagaimana soal mental pemain."

Apresiasi Perbasasi

Hasil positif yang didapat tim junior sofbol di Kejurnas U-19 tersebut mendapat apresiasi dari Pengprov Perserikatan Bisbol dan Sofbol Amatir Seluruh Indonesia (Perbasasi) Lampung.
Ketua Harian Pengprov Perbasasi Lampung, Marindo Kurniawan menilai pencapaian tersebut menunjukkan regenerasi atlet sofbol di Sai Bumi Ruwa Jurai berjalan dengan sangat baik. "Ini tentu sebuah kebanggaan. Prestasi gemilang yang luar biasa dan patut diapresiasi," kata Marindo, mewakili Ketua Umum, Rahmat Mirzani Djausal, kemarin.

Menurut Marindo, prestasi tersebut didapat dari buah kerja keras seluruh jajaran pengurus Perbasasi di Provinsi dan kabupaten/kota, para atlet, pelatih, serta dukungan yang terus mengalir dari para penggiat olahraga bisbol dan sofbol di Lampung. "Alhamdulillah. Semoga prestasi ini ke depan dapat terus dipertahankan. Tim ini (sofbol junior) punya masa depan prestasi yang bagus," ujar Marindo.

Sumber : https://goo.gl/YNMX8p

Pilgub Bukan Ajang Pertarungan Modal

Staf Ahli Bidang Sosial dan Politik Kapolri Irjen Ike Edwin menjadi narasumber dalam membedah janji dan komitmen bakal calon gubernur Lampung di Wood Stair Caffe, Bandar Lampung, Kamis (12/10/2017). LAMPUNG POST/IKHSAN DWI NUR SATRIO

BANDAR LAMPUNG (Lampost.co) -- Perhelatan Pilkada 2018 sedianya menjadi ajang pertarungan visi-misi dan komitmen serta kualitas dan profesionalitas para kandidat dalam membangun daerah, bukan pertarungan modal dan harga diri. Rakyat pasti berharap seluruh program yang ditawarkan para kandidat nantinya bukan sekadar janji-janji palsu.

Demikian benang merah dalam dialog mengawal pemilihan gubernur dan wakil gubernur Lampung bertajuk Membedah janji dan komitmen bacagub Lampung yang diselenggarakan Kelompok Diskusi Sosmed di Kafe Wood Strairs, Kamis (12/10/2017).

Dialog itu diikuti bakal calon gubernur yang juga Wali Kota Bandar Lampung dua periode Herman HN, Wakil Ketua DPD I Partai Golkar Lampung yang juga Wakil Bupati Tulangbawang Heri Wardoyo, mewakili bakal calon gubernur Arinal Djunaidi, dan Staf Ahli Kapolri Bidang Sosial dan Politik Irjen Pol Ike Edwin.

Pada kesempatan itu, Herman memaparkan sejumlah prestasinya dalam membangun Bandar Lampung selama periode kepemimpinannya. Selain itu, ia pun memastikan akan berlayar menggunakan perahu PDIP pada pilgub mendatang.

Tak mau kalah, Heri Wardoyo memaparkan delapan program unggulan yang ditawarkan oleh bakal calon gubernur Lampung dari Golkar, Arinal Djunaidi. Kesempatan itu juga dimanfaatkan untuk menjelaskan sepak terjang mantan Sekretaris Provinsi Lampung yang memiliki jargon tulus melayani masyarakat.

"Selama delapan bulan kami sosialisasi bertemu masyarakat. Kami tawarkan program-program untuk masyarakat. Peningkatan ekonomi, percepatan perbaikan infrastruktur, jaminan keamanan, penyediaan listrik di desa-desa, peningkatan pelayanan kesehatan, peningkatan kualitas pendidikan, perlindungan anak dan pemberdayaan ibu rumah tangga, serta kemudahan layanan administrasi pemerintahan," ujarnya.

Generasi Sembako

Mantan Kapolda Lampung yang juga putra daerah, Ike Edwin, mengingatkan agar jangan sampai satu suara masyarakat untuk memilih pemimpin lima tahun ke depan bisa dibayar dengan sembako seharga Rp500 ribu.
"Jangan sampai masyarakat kita, apalagi anak muda, menjadi generasi sembako dan hanya berharap hadiah. Karena nantinya landasan moralnya tidak kuat. Kita masyarakat bertanggung jawab menciptakan generasi pemimpin berikutnya untuk bangsa dan negara," ujar Ike Edwin.

Ia berharap para tokoh yang ingin menjadi calon gubernur Lampung memiliki modal jiwa dan raga untuk tulus memimpin. "Jiwa dan raga itu modal jadi gubernur Lampung. Jangan coba-coba atau belajar jadi gubernur. Gubernur enggak bisa seperti itu, bukan ladang coba-coba. Pilih yang punya pengalaman," katanya.

Tokoh masyarakat sekaligus jurnalis senior Lampung, Yusuf Yazid, mengatakan media harus kritis menuntut apa yang telah dijanjikan oleh para calon, karena janji tersebut sudah disebar ke seluruh masyarakat.

Sumber : https://goo.gl/veMo99

BBPJN Sebut Butuh 10 Hari untuk Menormalkan Kembali Jalinbar

Kondisi Jalinbar di Km 20, Pekon Mandirisejati, Kecamatan Krui Selatan, Kabupaten Pesisir Barat, terputus akibat tergerus aliran Way Mahenai. Ases menuju Krui—Bandar Lampung dan sebaliknya lumpuh total, Kamis (12/10/2017). LAMPUNG POST/DETA CITRAWAN
BANDAR LAMPUNG (Lampost.co) -- Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) V Zamharir Basuni memprediksi jalur lintas barat akan berlansung normal sekitar 10 hari ke depan pascaputusnya jalan di Km 20, Pekon Mandiri, Kecamatan Krui Selatan, Kabupaten Pesisir Barat akibat diterjang air, Kamis (12/10/2017), sekitar pukul 05.00.

"Jadi untuk sementara dialihkan dulu, tidak bisa serta merta jadi,  sudah kita kirimkan dari Palembang jembatan bailey memenuhi badan jalan yang ambles. Kami prediksi jika enggak ada kendala, jembatan bailey-nya sudah bisa dilalui dalam 10 hari ke depan," ujarnya melalui sambungan telepon, Kamis (12/10/2017).

Menurut dia, untuk perbaikan pihaknya masih akan berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga Provinsi, maupun Kabupaten Pesisir Barat, terkait jenis perbaikan apa yang akan dilakukan, dan diharapkan nantinya bisa diprediksi jalur tersebut tidak akan putus kembali, walaupun rusaknya jalan nasional tersebut karena faktor alam.

"Nanti kita persiapkan pembangunannya secara keseluruhan, apakah mau dibuat jembatan saja, atau dibuat jalan kembali seperti semula, kita masih koordinasi dulu, yang jelas kebijakan jangka pendek dengan jembatan bailey ini kita utamakan dulu," katanya.

Sumber : https://goo.gl/QCnx5N

Kamis, 12 Oktober 2017

Nyabu di Kebun Singkong, Oknum Polisi Dituntut 15 Bulan Penjara

Ilustrasi. (MTVN)


BANDAR LAMPUNG (Lampost.co) -- Terbukti memakai sabu-sabu di kebun singkong, oknum polisi Brigadir Sunyoto dituntut satu tahun tiga bulan penjara oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Pengadilan Negeri Tanjungkarang.

Jaksa Penuntut Umum, Sabi'in menjerat oknum polisi berdinas di Polres Mesuji itu dijerat pasal 127 UU No. 35 Tahun 2009 tentang narkotika. "Agar terdakwa dijatuhi hukuman kurungan penjara selama satu tahun tiga bulan," kata jaksa, di Pengadilan, Kamis (12/10/2017).

Jaksa mengatakan, perkara ini terjadi pada April lalu. Terdakwa membeli sabu-sabu kepada Tonga (DPO) di Desa Pematang Panggang, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan dengan harga sebesar Rp100 ribu.

"Sabu-sabu tersebut digunakan oleh terdakwa di kebun singkong miliknya di SP3 Budi Aji, Simpang Pematang," kata jaksa.

Saat itu terdakwa ditangkap anggota Ditresnarkoba Polda Lampung. Polisi menemukan barang bukti berupa bong, serta empat plastik sisa pakai sabu dan sedotan.

Sumber : https://goo.gl/b74L1n

Banjir dan Jalan Putus di Pesisir Barat, Satu Meninggal

Puluhan rumah terendam banjir dengan ketinggian 80 cm di Kecamatan Krui Selatan. (Foto: Dok. Lampung Post)

KRUI (lampost.co) -- Terkait putusnya Jalan Lintas Barat (jalinbar) di Pekon Mandiri Sejati, Kecamatan Krui Selatan, Pesisir Barat, pihak PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama (JKMP), selaku pelaksana pembangunan jalinbar di kabupaten itu, menyatakan siap untuk secepatnya memperbaiki kerusakan tersebut hingga jalur tersebut kembali normal dan dapat dilalui kendaraan. "Itu bencana, tapi kami siap dan tanggap untuk  menanggulangi jalan tersebut sesuai perintah dari kepala satker Lampung," kata pimpinan PT JKMP di Pesisir Barat, Budi, Kamis (12/10/2017).

Sementara itu, petugas Taruna Siaga Bencana (Tagana) Pesisir Barat Heriyanto, mengatakan hingga saat ini sekitar 80 rumah masih terendam banjir dengan ketinggian 80 cm dan sawah masih terendam banjir. Selain itu, jembatan ayun di Pemangku Kupang, Pekon Talangbamban, Kecamatan Pesisir Selatan, putus. Selain itu terjadinya abrasi pantai. "Aktifitas masyarakat saat ini lumpuh total. Korban satu orang meninggal dunia tersetrum listrik, satu sekarat sekarang masih dirawat di Puskesmas Kejadian, Pekon Gunung Kemala, Kecamatan Way Krui. Jadi saat jalan putus, mereka di lokasi bencana, tiang listrik rubuh menimpa dua orang itu, akibatnya mereka tersetrum listrik," jelas Heriyanto.


Informasi yang dihimpun lampost.co, Ruli Andespa (22) bin Rahman Ali, warga Pekon Padanghaluan, Kecamatan Krui Selatan, Kabupaten Pesisir Barat, merupakan satu dari dua korban kesetrum kabel besar PLN di lokasi jalan putus di Pekon Mandiri Sejati, meninggal dunia setelah beberapa saat mendapatkan pertolongan medis di Puskesmas Pesisir Tengah. Sementara itu satu korban lainnya, Syafi'i (65), warga Pekon Balaikencana, Kecamatan Krui Selatan, masih dalam penanganan pihak puskesmas.

Sumber : https://goo.gl/nMZiDe

Tim Gabungan Dikerahkan Merehabilitasi Jalinbar yang Putus

Petugas BPBD Pesisir Barat saat mengevakuasi masyarakat, akibat jalinbar yang terputus, Kamis (12/10/2017). (Foto:Dok.Ditlantas Polda Lampung).

KRUI (Lampost.co)--Upaya rehabilitasi jalan lintas barat Jalur lintas barat (Jalinbar) di Kilometer 20 Pekon Mandiri Sejati, Kecamatan Krui Selatan, Kabupaten Pesisir Barat, yang terputus akibat banjir dan longsor, mulai dilakukan. Bahkan diusulkan untuk dibangun jembatan di lokasi yang terputus itu.

Pemantauan Lampost.co di lokasi longsor, volume putusnya jalinbar itu diketahui kurang lebih sepanjang 50 meter, dengan kedalaman 8 meter. Terlihat seluruh petugas mulai dari Kepolisian Resort Lambar, TNI Lambar, BPBD Pesisir Barat, Dishub dan Satpol-PP setempat, berada di lokasi guna melakukan evakuasi dan pengamanan terhadap korban didaerah setempat.

Sekitar pukul 08.30 WIB, Wakil Bupati Pesisir Barat Erlina melihat ke lokasi kejadian jalan rusak itu, yang sebelumnya Sekkab Azhari lebih dahulu telah berada di lokasi kejadian tersebut.
Sekkab Azhari mengatakan pihak Pemkab Pesisir Barat bar telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Lampung atas kejadian yang saat ini terjadi di Pesisir Barat. Dan juga sebagai bentuk penanggulangan bencana pertama, Pemkab Pesibar telah memerintahkan Dinas Sosial, BPBD, dan SKPD terkait untuk memberikan bantuan terhadap warga yang menjadi korban banjir.

Wakil Bupati Pesibar Erlina (tengah) dan rombongan saat meninjau  ke lokasi jalan yang putus di Pekon Mandiri Sejati, Kecamatan Krui Selatan, Pesisir Barat, Kamis (12/10/2017).(Foto:Lampost/Deta Citrawan)


Wakil Bupati mengatakan Pemkab Pesisir Barat telah lakukan komunikasi dengan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional V Wilayah Sumsel di Lampung, untuk membangun jembatan semantara dilokasi tersebut.

“Pemkab sudah lakukan komunikasi dengan BBPJN V agar di lokasi dapat dibangun jembatan sebagai akses jalur sementara agar tidak lumpuh total. inshaAllah dalam beberapa hari kedepan dapat dilaksanakan.” Ujarnya kepada Lampost.co, Kamis (12/10/2017), sekitar pukul 14.30 WIB.
Dan kepada korban banjir yang juga menimpa warga di daerah setempat, Erlina telah memerintahkan dinas terkait untuk dapat memberikan bantuan sementara terhadap korban banjir.

“BPBD agar dapat memberikan bantuan kepada mereka (warga), sebab bencana ini tidak kita prediksi sehingga penangganan cepat tenggap yang dapat kita lakukan.” Jelasnya.

Pihaknya juga mengiimbau kepada warga Pesisir Barat untuk berhati-hati sebab saat ini curah hujan yang cukup tinggi dapat menimbulkan bencana lainnya, dan juga Pesisir Barat merupakan daerah yang rawan akan bencana.

Sumber : https://goo.gl/xNSvrC

Rabu, 11 Oktober 2017

Warga Lampura Menjerit, Gas Elpiji 3 Kg Sampai Rp30 Ribu

Ilustrasi. (Dok. Lampost.co)

KOTABUMI (Lampost.co) -- Masyarakat Lampung Utara semakin menjerit. Setelah berbagai harga kebutuhan pokok meningkat signifikan, bahan baku pokok di dapur pun ikut merangkak mencekik warga. Khususnya bagi mereka yang kurang mampu, atau hidup pas-pasan.

Pasalnya, barang yang notabennya disubsidi pemerintah, harga tabung gas elpiji ukuran 3 kg selangit. Bagaiman tidak, di pusat ibu kota kabupaten tertua di Lampung itu saja harganya telah mencapai Rp23 ribu per tabung pada tingkat agen. Sementara di pengecer telah menembus angka diatas Rp25 ribu per tabung.

Hal itu semakin mencekik warga disana, apalagi disaat hasil bumi yang banyak digeluti warga disana sedang turun dan hasilnya pun kurang memuaskan. Semakin menambah beban hidupnya, belum lain kebutuhan lain seperti listrik yang terus mengalami kenaikkan tanpa diimbangi dengan pelayanan prima.

"Kami mau bagaimana lagi bang, semuanya sekarang mahal. Kalau disini masih mending dapat segitu, di daerah Bukit Kemuning sana bisa mencapai Rp28- 30 ribu per tabung," kata wati, salah seorang warga setempat saat ditemui Lampost.co, Rabu (11/10/2017).

Hal tersebut sangat memberatkan, lanjutnya, sebab selain pengeluaran itu juga beban lainnya pun tak luput dari perhatian. Mulai dari kebutuhan pokok beras harganya tinggi, biaya listrik yang sangat mencekik dan saat ini harga gas tinggi dan suli didapat.

"Kami ini rakyat kecil tidak bisa apa-apa," ujarnya.

Sumber : https://goo.gl/4Kh3Md

Sakit Hati, Heri Nekad Membobol Counter Mantan Bosnya

Kapolsek Telukbetung Utara Kompol Suharto sedang menjelaskan kepada awak media terkait pencurian counter dan menggasak beberapa barang berharga di mapolsek setempat, Rabu (11/10/2017). (Foto: Lampost/Deni Zulniyadi)

BANDAR LAMPUNG (lampost.co) -- Alasan sakit hati kepada mantan bos tempat bekerja, Heri (21), warga Telukbetung Selatan, Bandar Lampung, nekad melakukan aksi kejahatan dengan membobol counter dan menggasak beberapa barang berharga. Akibat aksinya, Heri kini mendekam di sel tahanan Polsek Telukbetung Utara, Rabu (11/10/2017). Remaja 21 tahun ini digiring ke Mapolsek Telukbetung Utara setelah sempat diamankan warga dan pemilik counter yang sempat memergoki aksi pencurian yang dia lakukan. Dihadapan petugas, warga Jalan Yos Sudarso ini mengaku aksi yang dia lakukan lantaran sakit hati kepada mantan bosnya tersebut karena tidak membayarkan gaji selama satu bulan. "Saya sakit hati, upah ngecat enggak dibayar," kata Heri di Mapolsek Telukbetung Utara.


Heri mengaku masuk counter mengunakan kunci duplikat yang dia ambil saat masih bekerja. "Saya buka gembok pakai kunci duplikat," ujarnya. Dia berhasil mengambil satu botol parfum, dua cincin, satu unit ponsel, lima voucher isi ulang, satu voucher paket data, dan satu kartu perdana. Sepekan sebelumnya tersangka juga mengaku masuk ke counter mantan bosnya itu dengan cara yang sama dan berhasil mencuri tiga unit ponsel. "Hasilnya untuk beli makan dan rokok," kata tersangka.


Kapolsek Telukbetung Utara Kompol Suharto mengatakan tersangka dengan leluasa melakukan aksi pencurian dengan modus menggunakan kunci dupikat conter yang dia dapatkan saat masih bekerja. Malam itu, kata Kapolsek, korban atau pemilik counter dihubungi tetangganya yang juga memiliki counter bahwa ada orang di dalam counter. Saat itu korban langsung datang dan mengecek ke dalam counter. Korban kaget karena lampu di dalam counter menyala hingga lantai tiga. "Korban melihat ada orang yang meloncat ke atap rumah tetangga," kata Kapolsek.

Korban dan tetangganya kemudian berusaha menangkap tersangka. Karena terkepung, akhirnya tersangka berhasil ditangkap berikut barang buktinya. "Mendapat laporan, kami menuju TKP dan mengamankan tersangka," kata Suharto. Tersangka dijerat pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan dengan ancaman hukuman tujuh tahun kurungan penjara.

Sumber : https://goo.gl/16v23F

PLN: Subsidi untuk 2,44 Juta Pelanggan 900 VA yang Sempat Dicabut Sudah Dikembalikan

Ilustrasi. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)



Jakarta (Lampost.co) -- PT PLN (Persero) menyatakan sudah mengembalikan subsidi listrik pelanggan 900 Volt Ampere (VA) yang sempat dicabut subsidinya.

Direktur Keuangan PLN Sarwono Sudarto menyebutkan jumlah pelanggan 900 VA yang sempat dicabut subsidinya sebanyak 2,44 juta. Semua pelanggan tersebut sudah dikembalikan lagi subsidinya.

"Sudah (dapat subsidi kembali)," kata Sarwono semalam di Komplek Parlementer Senayan, Jakarta, seperti diberitakan Rabu 11 Oktober 2017.

Sarwono mengatakan, jumlah subsidi yang dikembalikan itu sekitar Rp1 triliun. Jumlah subsidi yang dikembalikan dihitung sejak Januari 2017 atau sejak pencabutan subsidi tersebut.

"Angkanya lebih dari Rp1 triliun. Dihitung dari Januari. Semenjak diberlakukan itu" ucap dia.

Anggaran untuk pengembalian subsidi itu sudah dicantumkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2017.

Direktur Jenderal (Dirjen) Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Andy Noorsaman Sommeng sudah menyampaikan ke Badan Anggaran (Banggar) DPR-RI ada tambahan subsidi Rp1,7 triliun.

Sumber : https://goo.gl/21CYJL

Senin, 09 Oktober 2017

Kota Terpadu Mandiri Mesuji Dinilai Kemendes Terbaik di Indonesia

Sekjen Kemendes saat kunjugan ke Kota Terpadu Mandiri Mesuji yang termasuk terbaik di Indonesia, Sabtu (7/10/2017). (Foto:humas Pemprov)

MESUJI (Lampost.co)--Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI (Kemendes PDTT) menilai Kota Terpadu Mandiri (KTM) Mesuji merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia. Dalam mendukung KTM Mesuji, Kemendes PDTT mengucurkan dana Rp92,4 miliar.

"KTM Mesuji adalah salah satu yang kita anggap terbaik dan berhasil di Indonesia. Program untuk transmigrasi ini adalah program yang bisa mengentaskan kemiskinan dan merubah masyarakat jauh lebih sejahtera," ujar Sekjen Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Anwar Sanusi, saat mengunjungi KTM Desa Tanjung Mas Rejo dan Desa Wonosari Kecamatan Mesuji Timur, Sabtu (7/10/2017).

Menurut Anwar, KTM transmigrasi dirancang menjadi pusat pertumbuhan yang berfungsi perkotaan melalui pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan. Mesuji merupakan kawasan KTM pertama di Indonesia. KTM Mesuji dibangun 2007 oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan dilanjutkan Kemendes PDTT.

Kucuran dana Kemendes PDTT diwujudkan dengan berbagai program. "Salah satunya rice milling plant atau penggilingan padi menjadi beras. Ini sebagai kepedulian kepada Mesuji untuk terus tumbuh dan berkembang," kata Anwar.

Sekjen Kemendes mengaku bangga program KIM diadopsi negara jiran Malaysia sebagai upaya mengembangkan dan mendukung Malaysia yang lebih modern. "Malaysia menamakannya Program Pengembangan Daerah. Mereka mengembangkan salah satu kawasan dengan meniru apa yang kita lakukan lewat program transmigrasi," ujarnya.

Provinsi Lampung, menurut Sekretaris Daerah, Sutono, terus mengembangkan inovasi dan keunggulan. "KIM ini harus menjadi keunggulan Provinsi Lampung sekaligus ini menjadi konsen untuk pengembangan daerah bagi Kabupaten Mesuji," ujar Sutono.

Luas KTM Mesuji mencapai 46 ribu hektare lebih yang terdiri dari tujuh kecamatan dengan memiliki komoditas unggulan yakni padi dan jagung. Luas tanam pada hingga 32 ribu hektare lebih dengan total produksi 128 ribu ton lebih. Lalu, tanaman jagung luas lahan mencapai lebih dari 1,8 ribu hektare lebih.

Kunjungan ini juga diisi panen raya jagung seluas 40 ribu hektare dan peletakan batu pertama pembangunan Gudang Bulog berkapasitas 1.000 ton. Pada kesempatan itu, Kemendes PDTT membagikan bantuan mobil pikap L300 sebanyak enam unit untuk enam BUMDes.

Kemudian, satu paket peralatan packing untuk RMP, dua paket komputer dan printer untuk Islamic Center dan SMK, dan bantuan pengembangan usaha ekonomi desa Rp50 juta untuk lima BUMDes. Bantuan juga diberikan Kementerian Pertanian berupa traktor tangan, dan pompa air masing-masing tiga unit untuk Kelompok Tani Harapan Jaya Sungai Buaya, Kelompok Tani Sidomakmur, dan Kelompok Tani Sawo Tanjung Serayan. Sedangkan Pemkab Mesuji membantu 12 genset.

Sumber : https://goo.gl/r2kwkA

Sekjen Kemendes Minta Dana Desa Dimanfaatkan Optimal buat Masyarakat

Sekjen Kemendes saat melakukan panen padi di KTM, Kampung Batanghari, Kecamatan Rawapitu, Sabtu (7/10/2017) sore. (Foto: Lampost/Ferdi Irwanda).

MENGGALA (Lampost.co)-- Sekretaris Jendral (Sekjen) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Anwar Sanusi, meminta agar dana desa dimanfaatkann untuk masyarakat.

Hal itu diungkapkan Sekjen saat melakukan kunjungan kerja ke Kota Terpadu Mandiri (KTM) di Kampung Batanghari, Kecamatan Rawapitu, Sabtu (7/10/2017).

Kunjungan tersebut bertujuan untuk mengecek lansung percepatan pembangunan di kawasan KTM, yang merupakan salah satu program pemerintah pusat dalam percepatan pembangunan kawasan transmigrasi di bidang pertanian, perkebunan maupun perdagangan.

"Kita saat ini mengenal adanya dana desa. Kita ingin dana tersebut benar-benar bermamfaat bagi masyarakat desa. Apalagi lagi disini, kita melihat adanya potensi padi yang cukup bagus. Kedepannya kita ingin mengajak pihak-pihak terkait untuk lebih mengembangkan," ujarnya.

"Saya berharap melalui dana desa yang terus meningkat, dapat membangun desanya. Dengan seperti itu, tarap kesejahteraan masyarakatpun dapat lebih meningkat," lanjutnya.

Sementara itu, dalam sambutannya Bupati Tulangbawang Hanan A Rozak menjelaskan berkat adanya KTM, yang sebelumnya Kecamatan Rawapitu merupakan kawasan rawa, saat ini mampu diubah menjadi pemukiman dan salah satu lumbung padi.

"Sasaran pengembangan KTM adalah, untuk mengembangkan pusat pertumbuhan ekonomi berbasis agrobisnis pertanian dan perkebunan. Serta berpilar pada kegiatan ekonomi sekunder berupa industri perdagangan antar daerah," katanya.

Dirjen Pengembangan kawasan Transmigrasi HM Nurdin serta Presiden Komisaris PT Mitra BUMDes, Imam Subowo, Sekda Provinsi Lampung, Sutono,  tampak hadir dalam kegiatan tersebut Dirjen pengembangan kawasan Transmigrasi Nurdin.

Sekprovinsi Lampung Sutono, Ketua DPRD Tulangbawang Sopi'i, Direktur Bank Nasional Indonesia (BNI), Forkofinda Plus, dan sejumlah kepala SKPD di lingkup Pemkab Tulangbawang turut hadir dan melakukan panen padi.

Sumber : https://goo.gl/ndq32m

Upacara Adat Sambut Kepulangan Brigjen Tomsi dan Kolonel Topri ke Kampung Halaman

Brigjen Pol Tomsi Tohir dan Kolonel Topri beserta keluarga disambut secara adat saat akan menuju Gedung Dalom Kerajaan Sekala Bkhak Kepaksian Pernong Lampung Barat, Sabtu (7/10/2017). Lampost.co/Aripsah

LIWA (Lampost.co) -- Belum lama ini dua kerabat kerajaan adat Sekala Bkhak Kepaksian Pernong Lampung yang meniti karier di kepolisian dan TNI Angkatan Darat mendapat promosi kenaikan pangkat. Keduanya adalah Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen Pol) Tomsi Tohir Balaw dan Kolonel Topri.

Sebagai wujud syukur, saat keduanyanya pulang kampung ke Gedung Dalom Kerajaan Sekala Bkhak Kepaksian Pernong Lampung, Sabtu (7/10/2017), masyarakat menyambut keduanya melalui prosesi adat lapahan sai batin. Keduanya disambut pangeran Sekala Bkhak Kepaksian Pernong Saibatin Puniakan Dalom Beliau (SPDB) Pangeran Edward Syah Pernong, Sultan Sekala Bkhak yang Dipertuan ke XXIII, beserta para raja jukuan dan seluruh abdi dalam kerajaan.

SPDB Pangeran Edward Syah Pernong, dalam acara jamuan makan malam di ruang marghasana (ruang utama) Gedung dalom (istana kerajaan) mengatakan kepulangan Brigjen Tomsi bersama adik kandungnya Kolonel Topri untuk bersilaturahmi dengan sanak saudara dan kerabat di Kepaksian Pernong. ”Alhamdulillah Adinda Tomsi Tohir barusan dipercaya naik pangkat menjadi brigjen, begitu juga adinda Topri, juga naik pangkat menjadi kolonel.  Hari ini mereka pulang, pertama silaturahmi kepada minak muakhi di Kedamaian, kemudian mereka silaturahmi ke Sekala Bkhak di Gedung Dalom,” kata Pangeran.

Masyarakat Sekala Bkhak, kata dia, sangat bangga melihat prestasi yang diraih kerabat kerajaan. ”Tentu keberhasilan itu berkat doa minak muakhi (sanak saudara) semua. Mari kita doakan semoga adinda Tomsi akan terus ditingkatkan kariernya hingga jenjang tertinggi di kepolisian, begitu juga adinda Topri yang kini pangkatnya kolonel,” papar Pangeran.

Sementara itu, Brigjen Tomsi Tohir yang kini menjabat sebagai kepala Biro Pengawasan dan Penyidikan Bareskrim Mabes Polri, mengucapkan terima kasih kepada seluruh sanak saudara di Kerajaan Sekala Bkhak Kepaksian Pernong yang telah menyambut kedatangan keduanya saat pulang kampung untuk bersilaturahmi dengan sanak saudara di Gedung Dalom Kepaksian Pernong.

Sumber : https://goo.gl/mM7cE9

Pekan ini Penentuan Waktu Pemutihan

Pajak kendaraan bermotor. 1.bp.blogspot.com

BANDAR LAMPUNG
(Lampost.co) -- Pemerintah Provinsi Lampung siap melaksanakan program peringanan pembayaran pajak kendaraan bermotor (PKB) dan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) roda dua dan roda empat (pemutihan) pada Oktober 2017. Sebab, seluruh persiapan telah mencapai 95%.

Namun, waktu pelaksanaan masih belum ditentukan. Direncanakan pekan ini, instansi terkait, seperti Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah (Dirlantas Polda), dan PT Jasa Raharja, akan menentukan peluncuran kegiatan tersebut.

Kepala Bapenda Lampung Pitterdono, melalui sekretarisnya, A Rozali, menjelaskan seluruh komponen yang dibutuhkan untuk program pemutihan telah terpenuhi. Pasalnya, seluruh kendala yang ditemui telah diselesaikan dan kini persiapam pun telah mencapai 95%.

"Semuanya sudah siap, tidak ada kendala lagi. Persiapan sudah lebih 95%. Kendala-kendala yang lalu itu sudah selesai semua, seperti bahan material sudah siap juga, tinggal penentuan tanggal saja, istilahnya tinggal cari tanggal baiknya," kata Rozali, Minggu (8/10/2017).

Dengan demikian, Rozali memastikan pemutihan segera digelar pada bulan ini hingga Desember mendatang. Namun, pihaknya masih perlu mengoordinasikan kembali kepada seluruh instansi terkait guna menentukan waktu pembukaan pelaksanaan pemutihan itu.

"Minggu ini akan ditetapkan tanggal pastinya, nanti kami koordinasikan lagi ke seluruh instansi terkait dan yang pasti bulan ini sudah pasti digelarnya, tidak akan mundur lagi, antara pekan ini atau pekan depan sudah dapat digelar dan dibuka Gubernur M Ridho Ficardo," ujarnya.

Sumber : https://goo.gl/FtSdwV

Program Sejuta Rumah Terkendala Lahan

Program Sejuta Rumah untuk Rakyat. www.vebma.com

BANDAR LAMPUNG (Lampost.co) -- Program Sejuta Rumah dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PU-Pera) tidak dapat dirasakan masyarakat Bandar Lampung. Penyebabnya, selain harga tanah yang mahal, tata ruang Bandar Lampung juga terbatas.

Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Bandar Lampung Effendi Yunus membenarkan Pemerintah Kota (Pemkot) tidak mendapatkan jatah pembangunan baik rumah subsidi maupun rumah susun tersebut.

“Iya, enggak ada jatah karena terganjal tata ruang penyediaan rumah. Tapi, rumah subsidi dari pengembang perumahan sudah ada di Bandar Lampung,” kata Effendi dihubungi Minggu (8/10/2017).

Harga nilai tanah yang tinggi membuat pengembang perumahan kesulitan untuk mendapat keuntungan. Selain itu, keterbatasan lahan untuk rumah tipe 36 dengan harga Rp105 sampai Rp120 juta per unit rumah.

“Kalau dari rumah subsidi, enggak ketemu nilainya. Pengembang kesulitan cari untung. Nilai jual terlalu tinggi, sementara minat masyarakat juga kecil. Tapi, kan sekarang mulai ada pengembang yang mengadakan rumah subsidi meskipun tidak banyak,” ujarnya.

Program Sejuta Rumah melalui rumah subsidi pada perumahan dibangun swasta ini tercatat hanya sedikit. Effendi mengakui baru terdapat tiga pengembang yang mendapatkan bantuan dari Kementerian PU-Pera, yakni perumahan di belakang SPN Kemiling, Sukadanaham, dan Jalan Tirtayasa.

Syarat pembangunan rumah subsidi minimal seratus unit. “Kalau perumahan membangun di atas seratus unit rumah subsidi, ada bantuan fasus dan fasum seperti jalan masuk, masjid, taman, dan sekolah bantuan dari Kementerian PU-Pera. Kebanyakan perumahan tidak sampai 100 unit membangunnya (rumah subsidi) ya terkendala keuntungan itu tadi,” ujarnya.

Sumber : https://goo.gl/FBX7DF

Eko Susanto Tewas Usai Gantung Diri di Kandang Ayam

Eko Susanto (19), warga Dusun Lebung Baru, Desa Sukabakti, Kecamatan Palas, Lampung Selatan tewas mengenaskan setelah gantung diri di kandang ayam milik mertuanya, Senin (9/10/2017) pagi, di Desa Sukaraja, Kecamatan Palas. (Foto: Lampost/Juwantoro)

KALIANDA (lampost.co) -- Eko Susanto (19), warga Dusun Lebung Baru, Desa Sukabakti, Kecamatan Palas, Lampung Selatan, tewas setelah gantung diri di kandang ayam samping rumah mertuanya, di Desa Sukaraja, Kecamatan Palas, Senin (9/10/2017).

Painah (35), warga Desa Sukaraja, Kecamatan Palas, mengatakan pagi itu dirinya hendak mengambil air di sumur berada di samping rumahnya tidak jauh dari kandang ayam. Tanpa sengaja ia melihat ada orang berdiri di dekat kandang ayam. Namun, tidak bergerak sama sekali. "Begitu saya dekati ternyata Eko Susanto, gantung diri. Lalu, saya teriak-teriak minta tolong orang-orang," ujar dia saat ditemui di kediamannya.


Sementara itu, warga setempat, Adi Jayono (35), menjelaskan Eko Susanto merupakan buruh harian PT Sumber Protein Indonesia (PT SPI). Sebelum meninggal, korban sudah tiga hari tidak pulang ke rumah mertuanya. "Yang pasti ada persoalan dengan istrinya (Resti) yakni masalah keluarga," katanya.

Sumber : https://goo.gl/4DZEp4