Facebook

Sabtu, 02 Desember 2017

Cuaca Ekstrem Landa Pesisir Pantai Rajabasa, Rumah Rusak Dihantam Gelombang

LAMPUNG POST | Cuaca Ekstrem Landa Pesisir Pantai Rajabasa, Rumah Rusak Dihantam Gelombang
Beberapa fasilitas milik warga di Deaa kunjir, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, rusak akibat dihantam gelombang laut setinggi 5-6 meter, Kamis (30/11/2017) sore. (Foto:Dok. Warga)


KALIANDA (Lampost.co) -- Cuaca ekstrem dan gelombang tinggi mencapai ketinggian 5-6 meter melanda pantai kawasan pantai pesisir Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Kamis (30/11/2017) sore.
Akibatnya sejumlah fasilitas milik warga di sepanjang bibir pantai diterjang ombak.  Berdasarkan informasi yang dihimpun Lampost.co, meski tidak ada korban jiwa, namun hantaman ombak mengakibatkan beberapa gazebo dan fasilitas lainnya rusak.
Bahkan, hantaman ombak hingga memasuki badan jalan pesisir Kecamatan Rajabasa. Ade Mutia (36), salah satu warga di Pelabuhan Desa Canti mengatakan ombak besar mulai terjadi sejak pukul 10.00 WIB.
Dimana, ketinggian ombak mencapai 5-6 meter hingga menghantam bangunan Pelabuhan Canti. "Dari pagi tadi ombak sudah mulai besar, tapi yang paling tinggi dari sekitar 14.00 WIB. Terjangan ombak telah merusak beberapa jembatan pelabuhan dan bangunan lainnya. Bahkan, perahu motor yang sedang nyandar hampir menaiki daratan," katanya, Kamis (30/11/2017).
Diterjang Ombak. (Foto:Dok.Warga)
Hal sama dikatakan, Dessi Sahara (20), warga Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa. Dia mengatakan hujan deras yang disertai angin kencang membuat ombak naik ke badan jalan. Bahkan, merobohkan beberapa bangunan yang berada di pinggiran pantai, seperti gazebo dan lainnya. 
"Terjangan ombak sekitar 5 meter dan akibat terjangan badai tersebut telah merobohkan beberapa warung dan pertamini milik warga yang berada di bibir pantai," ujar Dessi. 
Sementara itu, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon Camat Rajabasa Mandala Putra mengatakan hingga saat ini belum mendapatkan jawaban. *
 
Ombak besar terjang sejumlah fasilitas di Pantai Rajabasa, Lampung Selatan, Kamis (30/11/2017. (Foto:Dok.Warga)Ombak besar terjang sejumlah fasilitas di pantai Rajabasa, Lampung Selatan, Kamis (30/11/2017). (Foto:Dok.Warga)Sumber: http://www.lampost.co/berita-cuaca-ekstrem-landa-pesisir-pantai-rajabasa-banyak-fasilitas-dan-rumah-rusak

Cuaca Ekstrem, Pelabuhan Bakauheni-Merak Ditutup Sementara

LAMPUNG POST | Cuaca Ekstrem, Pelabuhan Bakauheni-Merak Ditutup Sementara
Cuaca ekstrem menyebabkan gelombang tinggi hingga otoritas penyebrangan menutup pelabuhan Merak-Bakauheni untuk sementara waktu, sejak kamis (30/11/2017) pukul 18.00. (Foto: Lampost/aan Kridolaksono)


KALIANDA (Lampost.co) --  Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan kelas I Banten secara resmi menutup sementara oprerasional Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni-Merak, mengingat kondisi cuaca ekstrem di perairan Selat Sunda sejak pukul 18.00, Kamis (30/11/2017).
Untuk sementara waktu keberangkatan kapal, baik dari Merak maupun Bakauheni ditunda keberangkatannnya sampai kondisi cuaca kembali membaik, kata Kasie Keselamatan Berlayar Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan kelas 1 Banten, Djoko Trimuliono kepada Lampost.co,  Kamis (30/11/2017) malam. 
Truk trailer di dalam KMP Titian Murni yang sandar di Dermaga VII Pelabuhan Bakauheni terbalik akibat gelombang tinggi, Kamis (30/11/2017). (Foto:Lampost/Aan Kridolaksono).
Menurutnya, keputusan tersebut merujuk pada aturan aturan dan kesepakatan hasil rapat dengan instansi terkait di lingkungan kerja Pelabuhan Merak maupun Bakauheni. Penutupan kedua pelabuhan ini juga berdasarkan surat edaran dari BMKG terkait cuaca buruk di perairan selat sunda, ujarnya.

Cuaca Ekstrem Gelombang Tinggi, 12 Rumah di Rangai Tersapu Ombak

LAMPUNG POST | Cuaca Ekstrem Gelombang Tinggi, 12 Rumah di Rangai Tersapu Ombak 
Petugas sedang mengevakuasi warga yang berada di pinggir pantai untuk menghindari ombak besar akibat cuaca ekstrem, Kamis (30/11/2017). (Foto:Lampost/Asrul)


KALIANDA (Lampost.co)--Angin kencang dan ombak tinggi menyapu 12 rumah di bibir pantai Dusun Rangai, Desa Rangai Tri Tunggal, Kecamatan Katibung, Lampung Selatan, sejak sore hingga pukul 21.15 WIB, Kamis (30/11/2017).
Kapolsek Tanjungan Polres Lampung Selatan, Ajun Komisaris Hendy Prabowo, kepada Lampost.co,  mengatakan saat ini korban telah diungsikan, dan ia membenarkan ada belasan rumah yang tersapu ombak besar akibat cuaca yang sedang tak bersahabat. Selain itu 50 kepala keluarga beserta perabotan rumah, juga diungsikan mengingat gelombang ombak sangat tinggi.
"Ada yang barangnya juga hanyut kesapu, ada yang berhasil diselamatkan, sudah kita evakuasi," ujarnya saat dihubungi Lampost.co.
Saat ini baik personel Polsek Tanjungan, maupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Selatan, telah tiba di lokasi kejadian, dan berjaga-jaga mengevakuasi para korban, dan mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan.
"Saat ini tidak ada korban jiwa, kami standby berjaga sama BPBD, warga ada yang syok, rumah dan harta bendanya kesapu ombak" katanya.

Mobil Atlet Porprov asal Lampung Selatan Nyungsep di By Pass

LAMPUNG POST | Pulang Nongkrong, Mobil Atlet Porprov Nyungsep di By Pass
Mobil yang dikenadarai atlet porprov asal Lamsel mengalami kecelakaan tunggal di dekat SMA Gajahmada By Pass, Jumat (1/12/2017) malam. (Foto:Lampost/Firman)


BANDAR LAMPUNG (Lampost.co)--Kecelakaan tunggal terjadi di jalan By Pass Soekarno-Hatta,  dekat SMA Gajah Mada,  Jumat (1/12/2017) malam. Toyota Yaris dengan nomor polisi BE 2316 YD,  terbalik di dekat bengkel motor Makmur Jaya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Lampost.co,  kendaraan tersebut dikemudikan David Ginting atlet renang asal kontingen Lampung Selatan,  bersama rekannya David Adam atlet atletik,  serta dua wanita yang juga atlet di ajang Porprov VIII, namun belum diketahui identitasnya.
Salah satu waga sekitar, Rudi, mengatakan mobil tersebut melaju dalam keadaan kencang, namun tiba-tiba oleng dan meloncat. "Itu mobil kenceng,  tiba-tiba oleng, trus numbur," katanya di lokasi kejadian,  Jumat malam.
Dani Adam,  atlet lari gawang kontingen Lampung Selatan yang juga ada di dalam mobil tersebut tidak mengetahui secara pasti, tiba-tiba saja mobil tersebut oleng dan melompat menabrak bengkel las Makmur Jaya. 
"Kami habis nongkrong di PKOR,  mau pulang ke asrama haji,  tempat kontingen Lampung Selatan nginep, " katanya di lokasi kejadian. 
Hingga pukul 23.11 WIB,  kendaraan tersebut masih dalam kondisi terbalik dan mengalami kerusakan yang cukup parah, terlihat personel Satlantas Polresta Bandar Lampung mengecek lokasi kejadian. 

Pemuda Bertikai, Dua Desa Nyaris Bentrok di Sidomulyo

LAMPUNG POST | Pemuda Bertikai, Dua Desa Nyaris Bentrok di Sidomulyo
situasi Desa Kotadalam pasca pertikaian pemuda. (foto;lampost/perdhana)


KALIANDA (Lampost.co) -- Gara-gara pemuda yang bertikai, dua desa di Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan, nyaris bentrok, Jumat (1/12/2017) sekitar pukul 23.50 WIB.
Berdasarkan informasi yang berhasil di himpun lampost.co, kejadian bermula pada saat dua kelompok pemuda cekcok mulut di lapangan Desa Sidorejo, Kecamatan setempat, sekitar pukul 21.30 WIB. Setelah cekcok mulut, kedua kelompok pemuda itu terlibt perkelahian.
Dari pertikaian tersebut, salah seorang pemuda Desa Sukamaju, Sandi Pratama (16) babak belur. Selanjutnya, korban berlari mendatangi Mapolsek Sidomulyo untuk meminta perlidungan.
Keributan antarkedua kelompok pemuda di lapangan Sidomulyo itu, dapat dibubarkan aparat Polsek Sidomulyo.
Diketahui, kelompok pemuda yang mengeroyok korban merupakan warga Desa Kotadalam. Korban memberitahu keluarganya, jika telah dikeroyok kelompok pemuda Desa Kotadalam.
Mendengar informasi itu, warga Desa Sukamaju mendatangi rumah pelaku pengeroyokan di Desa Kotadalam. Akhirnya situasi dari kedua desa memanas, warga saling menunggu karena takut diserang.
"Sampai saat ini, situasi masih kondusif, aparat kepolisian dan TNI berjaga di kedua desa. Pak Kapolres Lamsel ada disini," kata Camat Sidomulyo, Affendi kepada lampost.co, Sabtu (2/12/2017) dini hari.
Dijelaskannya, Kedua Kepala Desa sedang lakukan upaya untuk meredam masyarakat untuk tidak saling bertikai.
"Beruntung tadi hujan deras, sehingga situasinya tidak jadi meluas. Ini kami sedang berupaya agar masyarakat tetap tenang," ujarnya. 

Kamis, 30 November 2017

Tersinggung Hampir Tertimpa Buah Kelapa, Warga Palaspasemah Dibacok Tetangga

LAMPUNG POST | Tersinggung Hampir Tertimpa Buah Kelapa,  Warga Palaspasemah Dibacok Tetangga
Ilustrasi pembacokan. Dok. Lampost.co


KALIANDA (lampost.co) -- Mistar Marjo (49), warga Desa Palaspasemah, Kecamatan Palas, Lampung Selatan, dibacok tetangganya, SRP (38), di areal perkebunan desa setempat, Selasa (28/11/2017), sekitar pukul 15.30. Beruntung, nyawa korban dapat diselamatkan karena langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Bob Bazar Kalianda.
Akibat kejadian itu, anak korban, Alam Prasetyo (34), melaporkan kejadian yang dialami orang tuanya tersebut ke Mapolsek Palas, Rabu (29/11/2017). Adapun tersangka saat ini masih dalam pengejaran atau masuk daftar pencarian orang (DPO).
Menurut penuturan Alam di hadapan penyidik Polsek Palas, kejadian itu bermula ketika korban mengumpulkan buah kelapa yang habis dipanjat di kebun. Namun, saat korban ingin memasukkan ke obrok (keranjang) yang terbuat dari bambu, kelapa itu terjatuh.
"Secara bersamaan pelaku melintas dan kelapa itu hampir mengenai pelaku. Ya, mungkin karena tersinggung pelaku langsung membacok bapak saya ke bagian leher sebelah kanan," kata dia di Mapolsek, kemarin.
Dia mengatakan pelaku membacok orang tuanya menggunakan arit. Mengetahui luka di leher, korban bergegas dibawa ke Rumah Sakit Bob Bazar Kalianda. "Beruntung luka bacokan enggak besar, jadi cuma dijahit dan sudah pulang ke rumah," kata dia.
Kepala Desa Palaspasemah Hardin membenarkan peristiwa tersebut. Namun hingga saat ini pihaknya belum juga menemukan keberadaan pelaku.
"Memang benar kejadian itu. Dugaan sementara mungkin karena tersinggung karena kelapa jatuh pas pelaku lewat," ujar dia.
Kapolsek Palas Iptu Budi Purnomo mengatakan kasus penganiayaan itu masih dalam penyelidikan. Pihaknya terus mencari tempat persembunyian pelaku. "Masih dalam penyelidikan. Hingga saat ini pelaku masih kami cari," kata dia. 

Sering Diganggu, Juru Parkir Tujah Preman di Telukbetung Selatan

LAMPUNG POST | Sering Diganggu, Tukang Parkir Tujah Preman
Ilustrasi penusukan. Dok. lampost.co


BANDAR LAMPUNG (lampost.co) -- Djuanda (38), warga Jalan RE Martadinata, Kelurahan Keteguhan, Kecamatan Telukbetung Timur, ditangkap Unit Reskrim Polsek Telukbetung Selatan lantaran menusuk seseorang yang belum diketahui identitasnya.
Kapolsek Telukbetung Selatan Komisaris Listiyono Dwi Nugroho mengatakan keributan yang memakan korban, diduga akibat berebut lahan parkir di minimarket di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Bumiwaras, Kecamatan Telukbetung Selatan, Bandar Lampung atau di depan kantor Cabang Umum BCA, seorang pemuda mengalami luka tusuk, Rabu (29/11/2017). 
Saat ini korban belum diketahui identitasnya, lantaran mengalami luka tusukan dan sayatan di tangannya, dan dalam keadaan tak sadarkan diri, saat dirawat di RS Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung.
"Kami dapat informasi dari warga sekitar katanya ada korban penganiayaan. Kemudian kami langsung datangi ke TKP. Lalu kami selamatkan korban dulu dengan membawanya ke rumah sakit dan pelaku juga sudah ditangkap," ujarnya di Mapolsek Telukbetung Selatan, Rabu (29/11/2017).
Menurut Listiyono, dari hasil keterangan pelaku Djuanda mengaku menganiaya korban karena dendam. Pelaku sudah cekcok sejak Jumat (24/11/2017) yang lalu.
"Kata pelaku, dia melakukan itu karena membela diri dan lahan parkirnya diduga hendak direbut," tuturnya.
Dia menambahkan akibat kejadian tersebut koban yang belum diketahui identitasnya mengalami luka satu kali tusukan dan dua luka sayatan di bagian tangan kanan.
"Korban belum dapat dimintai keterangannya karena masih pingsan di rumah sakit. Korban mendapatkan tiga kali jahitan di tangan kanan," pungkasnya.
Sementara itu, Djuanda mengaku kesal karena ia sering diganggu saat memarkir, sering meminta jatah preman, dan terkesan ingin merebut lahan pakir tersebut.
"Dia (korban, red) sering datang ketempat lahan parkir yang saya sambil marah-marah. Tapi, saya masih sabar dan bahkan pernah mau mukul saya pakai balok beberapa waktu lalu," kata dia saat ditemui di Mapolsek Telukbetung Selatan.
Khawatir dianiaya, pelaku mulai mebawa sajam jenis badik untuk membela diri dari hal-hal yang tak diinginkan. 
"Dia datang lagi ngamuk-ngamuk, saya kesal makanya khilaf dan menusuk dia beberapa kali pakai badik yang ambil dari pinggang," jelasnya.
Dia menuturkan, sebenarnya ia sudah lama kesal dengan tingkah pelaku yang kerap mengganggu pekerjaan yang berprofesi sebagai juru parkir dan bahkan pernah mengacak-acak kawasan parkirnya.
"Pada hari Jumat lalu di lahan parkir ada dua wanita pembeli datang ke Alfamart. Tiba-tiba nggak tahu alasan yang jelas dia ini ngoceh-ngoceh lalu mengusir pembeli itu," pungkasnya. 

Satu dari Tiga Pelaku Perampok Kantor BPJS Merupakan Mantan Anggota Polisi OKU

LAMPUNG POST | Satu dari Tiga Pelaku Perampok Kantor BPJS Merupakan Mantan Anggota Polisi OKU
Satu dari tiga pelaku perampok kantor BPJS Lampung ini ternyata mantan anggota polisi di OKU. (Foto:Lampost/Perdhana W)


KALIANDA (Lampost.co)--Satu dari tiga pelaku pembobol kantor BPJS Kesehatan Bandar Lampung, RAW (30), merupakan mantan anggota Kepolisian Polres OKU Timur yang disersi karena melakukan tindak kriminal. Kapolres Lampung Selatan, AKBP Adi Ferdian Saputra, Rabu (29/11/2017). "Ia diberhentikan dengan tidak hormat dari Kepolisian pada tahun 2016 lalu," ujarnya.  
Ketiga pelaku yang diamankan Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Bakauheni, Rabu (29/11/2017) sekitar pukul 12.00 WIB yakni, JI (23), A (38), dan RAW (30) warga Desa Suka Negara, Kecamatan Madangsuku 2, OKI Timur.
Dijelaskan Kapolres kepalda Lampost.co, para pelaku sudah berada di Bandar Lampung sejak tiga hari lalu. Mereka bermalam di salah satu hotel di Bandar Lampung. "Saat ini mereka sudah diserahkan ke Polresta," ujarnya. 

Tiga Pelaku Perampokan di Kantor BPJS Berhasil Ditangkap

LAMPUNG POST | Tiga Pelaku Perampokan di Kantor BPJS Berhasil Ditangkap
Tiga pelaku perampokan di kantor BPJS Bandar Lampung yang berhasil diamankan saat akan melarikan diri ke pulau Jawa di Pelabuhan Bakauheni, Rabu (29/11/2017). (Foto:Lampost/Perdhana W)


BANDAR LAMPUNG (Lampost.co)--Tiga dari enam pelaku yang pencurian di Kantor BPJS Kesehatan Bandar Lampung, akhirnya berhasil ditangkap jajaran tim khusus antibandit (Tekab) 308 Polresta Bandar Lampung, Polsek Kedaton, Polsek Bakauheni Polres Lampung Selatan, di Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Bakauheni, Rabu (29/11/2017) sekitar pukul 13.00 WIB.
Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung, Komisaris Harto Agung Cahyo, mengatakan tiga pelaku yang diamankan berinisial IR, HR, dan JT, yang merupakan warga Oku Timur, sedangkan tiga pelaku lainnya masih dalam pengejaran.
"Saya dapat info pelaku mau kabur, lalu  kami koordinasi dengan Polsek Bakauheni, kami kejar kesana,dan berhasil kami tangkap pas mau kabur nyebrang," ujarnya kepada Lampost.co, Rabu (29/11/2017).
Baca Juga: Kantor BPJS Dirampok, Rp80 Juta Raib, 3 Staf Diikat
Tiga pelaku tersebut ditangkap saat mengendarai Xenia Hitam, mereka sengaja memecah diri menjadi dua kelompok untuk mengelabui petugas.
"Barang bukti diamankan, seperti linggis, golok, dan sejumlah uang hasil curian mereka di kantor BPJS tadi," jelas Harto.
Dari pemeriksaan sementara pelaku,memang mengincar kantor BPJS tersebut sejak beberapa hari lalu. Terkait mereka spesialis perampokan antarprovinsi, belum bisa dipastikan karena masih dikembangkan.
"Mereka ini, targetnya dipantau dulu, kita masih terus kembangkan, ini saya masih di Bakauheni," kata alumnus Akpol 2005 itu. 
Hendak melarikan diri, tiga orang pelaku pembobol kantor BPJS Kesehatan Bandar Lampung, diamankan Bakauheni, Rabu (29/11/2017) sekitar pukul 12.00 WIB.
Ketiga tersangka pelaku perampokan di BPJS Lampung diamankan di Pelabuhan Bakauheni, Rabu (29/11/2017) siang. (Foto:Lampost/Perdhana)
Sementara itu, Kepala KSKP Bakauheni, AKP Enriko Sidauruk, menjelaskan saat dilakukan pemeriksaan ketiganya menggunakan kendaraan Xenia warna hitam B-1728-UYD. Didalam kendaraan tersebut terdapat tiga obeng besar, dua lempengan besi ujung runcing serta telepon seluler dan laptop. 
"Kecurigaan berawal dari barang-barang didalam mobil yang mereka tumpangi, lalu dilakukan pemeriksaan," kata dia.

Rabu, 29 November 2017

Bondan Winarno 'Pokoe Maknyus' Meninggal Dunia

LAMPUNG POST | Bondan Winarno 'Pokoe Maknyus' Meninggal Dunia
Bondan Winarno. (twitter.com/@PakBondan)


JAKARTA (Lampost.co) -- Presenter kuliner Bondan Winarno meninggal dunia dalam usia 67 tahun di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, Rabu (29/11/2017) pukul 09.05 Wib.
"Mendapat berita duka cita yang bikin lemes mendadak, guru dan teman kita semua Pak Bondan Haryo Winarno meninggal dunia tadi pagi jam 9.05 WIB di RS Harapan Kita Jakarta, jenazah akan dibawa ke rumah duka JL Bangsawan Raya Sentul City siang ini. Mohon doa untuk beliau dan keluarga," cuit presenter Kelana Rasa Arie Parikesit lewat akun Twitter-nya.
Bondan Winarno merupakan presenter dalam acara kuliner yang terkenal dengan jargonnya "Pokoe maknyus". Mengawali kariernya sebagai seorang penulis dan wartawan Indonesia, Bondan juga memelopori dan menjadi ketua Jalansutra, suatu komunitas wisata boga yang cukup terkenal di Indonesia. 


Anggota Polres Tuba Pelaku Penganiayaan Tukang Cukur Positif Narkoba

LAMPUNG POST | Anggota Polres Tuba Pelaku Penganiayaan Positif Narkoba
Kabid Propam Polda Lampung Komisaris Besar Hendra Supriatna saat memberikan keterangan seputar pemeriksaan anggota Polres Tulangbawang berinisial ER di ruangannya, Senin (27/11). Lampost.co/AsrulSeptian Malik


BANDAR LAMPUNG (lampost.co) -- Brigadir ER yang telah diamankan Bidang Propam Polda Lampung terkait ulahnya menganiaya tukang cukur bernama Sofyan Doni Kurniawan (24) di Pekon Sukamulya, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Pringsewu, Sabtu (25/11/2017) dan sempat menggunakan senjata api, ternyata urinenya positif mengandung amfetamin.
"Jadi pas malem itu memang diamankan, langsung kita tes urine, kan keliatan gelagatnya pucat-pucat gitu, tapi kita tunggunya kan 3 x 24 jam, dan urinenya positif," kata Kabid Propam Polda Lampung Komisaris Besar Hendra Supriatna, Selasa (28/11/2017).
Dari pengakuan ER yang berdinas di Satnarkoba Polres Tulangbawang , dia sudah sejak setahun terakhir mengonsumsi barang haram tersebut, namun masih terus didalami. "Ya emosinya enggak kekontrol karena pengaruh itu (sabu, red)," katanya.
Untuk sementara, ER dipastikan melanggar disiplin karena menggunakan senjata api tidak pada tempatnya, bahkan dia di bawah pengaruh barang haram tersebut. Terkait sanski pelanggaran kode etik masih dikaji mengingat menunggu pelaporan dari korban ke polres atau polsek, hingga diproses pidana sampai keluarnya putusan inkracth, baru bisa dilakukan sidang kode etik.
"Sementara masih indisipliner, tapi kode etiknya tunggu laporan ke kepolisian dan kita proses, dan ancamannya sampai pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH), tapi kita kaji dulu, ada pemberhentian ringan, sedang, hingga berat," katanya.

Honor Tak Cukup, Oknum Pol PP Kota Bandar Lampung Menjambret

LAMPUNG POST | Honor Tak Cukup, Oknum Pol PP Menjambret
Dua pelaku jambret dan salah satu pelaku merupakan oknum Satpol PP sedang diinterogasi polisi. (Foto: Lampost/Deni Zulniyadi)


BANDAR LAMPUNG (lampost.co) -- Yogi (32), oknum petugas Satpol PP Kota Bandar Lampung ditembak polisi karena berusaha menabrak anggota yang hendak menangkapnya di Jalan Sultan Agung, Bandar Lampung. Pelaku spesialis jambret ini diringkus bersama komplotannya, Indra (30), Senin (27/11/2017).
Kasus tersebut di ekspos di Mapolresta Bandar Lampung, Rabu (29/11/2017). Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Harto Agung Cahyono mengatakan penangkapan kedua tersangka berawal ketika petugas mencurigai dua orang berboncengan yang ciri-cirinya sama dengan ciri-ciri yang dismpaikan korban jambret. "Saat didekati, dan berusaha dihentikan, pelaku justru mempercepat laju kendaraannya dan berusaha melarikan diri," kata Harto.
Petugas yang tidak ingin kehilangan kedua pelaku kemudian mengejar dan memberikan tembakan peringatan namun keduanya malah berusaha menabrakan sepeda motornya kepada polisi. "Petugas lantas memberikan tindakan tegas dengan menembak kaki pelaku," kata dia.
Sementara itu tersangka Yogi mengaku sebulan terakhir sudah lima kali menjambret di Bandar Lampung, yakni diseputaran Jalan Soekarno-Hatta dan flyover Jalan Sultan Agung, serta flyover Jalan Antasari. "Kami jambret HP, perempuan korbannya," kata dia.
Tersangka mengaku gajinya sebagai honorer Satpol PP Kota Bandar Lampung tidak cukup sehingga dia terpaksa menjambret tas maupun ponsel yang rata-rata korbannya wanita. "Gaji Rp1,2 juta, enggak cukup," kata dia.

Kepergok Terima 'Uang Damai', Petugas Satlantas Diciduk Propam

LAMPUNG POST | Kepergok Terima 'Uang Damai', Petugas Satlantas Diciduk Propam
Ilustrasi. Satlantas Polreta Bandar Lampung memeriksa kendaraan saat razia sebagai bentuk penekanan angka pencurian kendaraan bermotor (curanmor). (Dok. Lampost.co)


BANDAR LAMPUNG (lampost.co) -- Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Lampung mengamankan anggota Satuan Lalu Lintas Polresta Bandar Lampung berinisal S, yang diduga melakukan praktik pungli dengan menuruti permintaan masyarakat yang terjaring razia kendaraan untuk tidak melakukan penilangan.
"Jadi kemarin-kemarin itu saya tangkap anggota Satlantas Polresta Bandar Lampung karena kedapatan damai pada penilangan di jalan raya, Minggu (26/11/2017)," kata Kabid Propam Polda Lampung Komisaris Besar Hendra Supriatna, Selasa (28/11/2017).
Kabid Propam Polda Lampung Komisaris Besar Hendra Supriatna. Lampost.co/Asrul Septian Mali.k
Hendra mengatakan pihaknya tidak akan menoleransi adanya pelanggaran indisipliner yang dilakukan oleh seluruh personel pada jajaran Polresta/Polres. Setiap anggota yang melanggar disiplin akan mendapat tindakan tegas dan pembinaan karakter serta rohani di Mapolda Lampung.
Dengan diarahkan untuk menjalankan salat lima waktu, mendengarkan tausiah setiap hari, dan selalu ikut apel pagi untuk mendapat arahan.
"Saat ini dia sedang menjalani pemeriksaan dan kami menunggu hasilnya untuk diberikan sanksi tegas," ujarnya.
Kasatlantas Polresta Bandar Lampung Komisaris Polisi Syounanda Mega membenarkan anggotanya telah ditangkap Propam Polda Lampung.
"Ya, ada oknum anggota nakal. Saat itu ada jalan sehat dan truk dihimbau jangan lewat dalam kota. Nah, karena kedapatan ditilang, si sopir ini minta tolong damai. Pak Kabid lagi lewat, langsung ditangkap," kata Nanda, kemarin.
Nanda mengimbau kepada pengendara, jika terbukti bersalah melanggar peraturan lalu lintas, jangan meminta damai. "Terima konsekuensi dan ikuti prosedur penilangan. Peringatan keras juga telah berulang kali kami dilontarkan kepada seluruh anggota agar bekerja secara profesional dan jangan melakukan pungli ke masyarakat.

Kantor BPJS Bandar Lampung Dirampok, Rp80 Juta Raib, 3 Staf Diikat

LAMPUNG POST | Kantor BPJS Dirampok, Rp80 Juta Raib, 3 Staf Diikat
Kantor BPJS yang telah diberi garis polisi, tim inafis Tekab 308 Polresta, dan Polsek Kedaton telah melakukan olah TKP. (Dok. Polresta Bandar Lampung)


BANDAR LAMPUNG (Lampost.co) -- Kantor BPJS Kesehatan Cabang Utama Bandar Lampung yang terletak di Jalan Zainal Abidin Pagaralam, Kelurahan Rajabasa Pemuka, Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung disatroni kawanan perampok, Rabu (29/11/2017) sekitar pukul 02.00 WIB.
Dua orang satpam Armin Ayubi (56) dan Musono (63), serta satu petugas bernama Tribudiyanto (40) mengalami kekerasan, mereka diikat oleh pelaku yang diperkirakan berjumlah lima orang. Saksi mata Anita (56), seorang cleaning service yang biasa bertugas, kaget mendapati ketiga orang tersebut dalam keadaan terikat di kursi ruang tunggu.
"Jadi saya pas mau beres-beres kaget ngelihat mereka sudah dalam keadaan terikat, dan segera saya lepaskan dan minta tolong ke pegawai lain," katanya kepada Lampost.co.
Sementara itu, Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung Komisaris Harto Agung Cahyo, mengatakan kejadian bermula pukul 02.00 WIB, pelaku diperkirakan berjumlah lima orang menodongkan senjata tajam jenis golok dan linggis kearah korban yang sedang tidur di kursi ruang tunggu BPJS kemudian mengikat korban. Selanjutnya para pelaku masuk keruangan-ruangan dan mengambil barang-barang yang berada ditiap ruangan gedung BPJS.
"Jadi satpam diikat kemudian, merusak pintu menuju ruangan yang berisi brankas dan barang-barang berharga lainnya, mereka pake linggis untuk nyongkel pintu itu, nah subuhnya baru cleaning servis itu datang," kata Harto di Mapolresta Bandar Lampung, Rabu (29/11).
Sementara kerugian ditaksir mencapai Rp80 juta, karena brankas yang ada di kantor tersebut dirusak. Dari hasil penyelidikan sementara, ada dugaan pelaku masih orang dalam, karena mengetahui seluk beluk kantor tersebut.
"Tekab 308, Inafis, sama Reskrim sudah turun untuk olah TKP, brankas rusak, pintu belakang ruangan tempat brankas juga dirusak, korban sudah melapor ke Polsek Kedaton," kata mantan Kapolsek Tanjung Karang Barat itu.

Selasa, 28 November 2017

Propam Gunduli Sampai Plontos Oknum Polisi Penganiaya Tukang Cukur


Kabid Propam Polda Lampung Komisaris Besar Hendra Supriatna saat memberikan keterangan seputar pemeriksaan anggota Polres Tulangbawang berinisial ER di ruangannya, Senin (27/11). Lampost.co/AsrulSeptian Malik

BANDAR LAMPUNG (lampost.co) -- Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Lampung berencana memeriksa urine anggota Polres Tulangbawang berinisial ER, yang menuai kontroversi usai bergulat dengan tukang cukur Sofyan Dony di Pekon Suka Mulya, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Pringsewu, dan mengeluarkan senjata api.
Kabid Propam Polda Lampung Komisaris Besar Hendra Supriatna bahkan telah mencukur gundul polisi berpangkat bripka yang berdinas di Satnarkona Polres Tulangbawang  tersebut karena diketahui motifnya hanya tak senang dengan hasil cukur yang terlalu tipis.
"Harus kita cek darah dan urinenya karena dia bertugas di Satnarkob, karena tingkat emosinya tinggi harus kita periksa lagi dia ini. Saya juga udah cukur dia sampe botak karena kan ributnya gara-gara rambut ketipisan, saya cukur aja sekalian plontos," ujarnya kepada awak media saat disambangi di ruangannya, Senin (27/11/2017).
Hasil pemeriksaan sementara, ER memang diizinkan membawa senjata api dan sesuai dengan bidangnya di Satnarkoba. ER juga baru kali ini menggunakan senpi tidak pada tempatnya. Dari catatan Bidpropam Polda Lampung, Januari-November 2017 hanya satu kasus penggunaan senjata api tidak pada tempatnya, yakni Bripka ER. Penggunaan senjata api diatur dalam Peraturan Kapolri (Perkap) Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penggunaan Kekuatan, ada enam poin yang harus dicapai personel, seperti kesehatan, psikologi, keterampilan dan lain-lain.
"Untuk masalah Senpi, dia menggunakannya masih resmi ada izin dan rekomendasi pimpinan," katanya.
Penindakan tegas terkait oknum polisi yang melangar kode etik maupun disiplin memang jadi program utama dari Bidang Propam Polda Lampung. Penindakan tegas dengan melakukan penempatan khusus (patsus). Pendekatan kerohanian dikedepankan untuk mendorong anggota, guna bertobat dan berakhlak baik, serta berintegritas ketika nanti kembali berdinas.
"Program sudah berjalan, sidang kode etik di Mapolres, patsus semua ada di Mapolda, di sini kita bikin program, rohani, masalah agama, seperti Direktorat Narkoba, dia berpikir di belakang dia ada anak istrinya kalau bermasalah," katanya.
Disinggung soal pelanggaran yang dilakukan ER, Polda Lampung masih mengkaji adanya dugaan pelanggaran kode etik dengan menunggu apakah ada laporan dari korban si tukang cukur ke Polsek Sukoharjo atau Polres Tanggamus. Tentunya proses pidana hukum dikedepankan, baru dilakukan sidang pelanggaran kode etik. Jika tidak ada laporan pidana, akan disidik dugaan pelanggaran disiplin.
"Udah kita periksa, kita mau lihat dulu ada pidananya atau tidak, kalau tukang cukur melaporkan kita pidanakan, baru kita proses kode etik. Kalau tidak ada, kita tegakan disiplin, kita tahan 21 hari, kalau di kode etik, yang terberat PTDH, anggota juga jelas mengaku bersalah, dan menyesal, tapi
peraturan tetap kita tegakkan, sementara dia di sini dulu selama enam hari,  guna menjalani pemeriksaan," tandasnya.
 

Potongan Rambut Tidak Sesuai, Oknum Polisi Berkelahi dengan Tukang Cukur


Wakapolda Lampung Brigjen Angesta Romano Yoyol. Dok Lampost.co


BANDAR LAMPUNG (lampost.co) -- Wakapolda Lampung Brigadir Jenderal Angesta Romano Yoyol mengambil sikap tegas terhadap  dugaan penganiayaan yang dilakukan anggota Polres Tulangbawang berinisial  ER kepada Sofyan Dony (24), seorang tukang cukur di Kabupaten Pringsewu, Sabtu (25/11/2017) kemarin.
Kejadian bermula saat ER yang berpangkat bripka mencukur rambut di Pangkas Rambut MISTER CUTT di Pekon Suka Mulya, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Pringsewu. Ketika sedang cukur, ternyata potongannya tidak sesuai (terlalu tipis). Kemudian ER menegur Doni. Doni pun menjawab bahwa itu tidak terlalu tipis, lantas terjadi perkelahian antarkeduanya.
Menurut Wakapolda, ada dugaan pelanggaran kode etik, maupun indispliner terhadap ER. Saat ini ER sudah berada di Mapolda Lampung untuk menjalani penyidikan bersama para saksi yang mengetahui persitiwa tersebut. Kemudian senjata api milik ER juga telah diamankan.
"Iya, dia sudah di Polda dan kita tangani dan periksa datangnya tadi malem sekitar pukul 23.00 (Sabtu [25/11/2017], red)," ujarnya kepada lampost.co, Minggu (26/11/2017).
Poin yang diutamakan Wakapolda Lampung, bukanlah melakukan penyidikan terkait insiden baku hantam antar warga sipil dan anggota, siapa yang memulai duluan. Penyidikan mengedepankan dugaan penggunaan senjata api oleh ER terhadap tukang cukur tersebut.
"Kita enggak masalahkan siapa yang mulai dulu, perintah Kapolda sebagai aparat kepolisian yang menggunakan senjata api, harusnya digunakan untuk menangkap penjahat, bukan menakuti warga sipil," kata mantan Kapolrestabes Bandung itu.
Jenderal bintang satu tersebut belum bisa memaparkan hasil penyidikan, dan pelanggaran yang disanskikan kepada ER, namun ia mewanti-wanti kepada seluruh jajaran personel Polda agar tak gegabah, dan menggunakan senpi sesuai dengan peruntukannya.
"Kita belum bisa paparkan, kita gelar perkara dulu, tapi kalau terbukti pasti kita kasih sanksi sesuai dengan pelanggarannya," katanya.
Sementara itu, Kapolres Tulangbawang Ajun Komisaris Besar Raswanto Hadi Wibowo menyerahkan penyelidikan dan penyidikan dugaan penganiayaan yang dilakukan anggotanya kepada Bidang Propam Polda Lampung.
"Iya kejadian itu benar dan sudah ada arahan dari Wakapolda, untuk ditangani di Polda Lampung. Kalau dari track record dia, selama ini belum pernah ada masalah, baru kali ini," katanya kepada lampost.co, Minggu (26/11/2017).
Menurut Raswanto, penyidikan memang dilakukan Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Lampung, namun penindakannya tetap dilakukan Polres Tulangbawang. Kepastian tersebut menunggu proses penyidikan dan keputusan inkracth dari Bidpropam Polda Lampung.
"Kalau perkaranya di sana (Polda Lampung, red), tapi nanti kalau sudah ada hasil dilimpahin kepada kita sidangnya, kan angkum-nya di sini (Polres Tulangbawang, red)," kata mantan Kasubdit I DItresnarkoba Polda Lampung itu.
Ditanya soal kronologi, Raswanto mengatakan ada dua versi, yakni dari tukang cukur dan dari Bripka ER. Menurut Raswanto versi dari anggota, awalnya ia sedang cukur rambut lalu hasilnya ketipisan, ketika dikomplain terjadi ceckok mulut, kemudian si tukang cukur menanyakan kepada anggotanya soal domisilinya.
Lalu perut Bripka ER ditendang dan sontak ER menampar balik si tukang cukur. Selanjutnya Doni berteriak lalu anggota mengambil bambu yang tertancap di luar karena diduga Doni memegang pisau lipat yang digunakan untuk mencukur. Setelah itu anggota melawan dan mengeluarkan senjata api.
Sedangkan menurut Doni, karena protes hasi cukur, terjadilah adu mulut antara ER dan Doni, Kemudian ER memukul Doni, lalu Doni meminta tolong kepada seorang warga bernama Kamelia dengan isyarat tangan (melambaikan tangan) sambil meninggalkan ER. Akan tetapi, ER mengejar korban sambil membawa pisau cukur milik Doni.
Selanjutnya, pada saat itu ER juga mencabut patok bambu yang berada di pinggir jalan, kemudian ketika di depan warung milik Kamelia, korban jatuh kemudian langsung dipukul patok bambu yang dibawa ER sebanyak satu kali di bagian kaki. Setelah itu ER membuang pisau cukur dan patok bambu dan kemudian meninggalkan Doni dan pulang ke rumah mertuanya di Pekon Siliwangi.
“Jadi ada dua versi, dari anggota saya dan dari si korban, kita enggak tahu yang mana ini yang benar, tapi nanti sama penyidik di Propam Polda pasti semua dipanggil, diperiksa satu-satu dan dikonfrontasi," katanya.