Facebook

Sabtu, 26 Agustus 2017

Ketika Pahlawan Devisa Itu Pulang dalam Peti Mati

Tak ada yang tahu pasti kapan manusia akan berpulang ke Rahmatullah, meskipun kematian itu adalah hal yang pasti. Begitu juga dengan nasib para pekerja kita di luar negeri, yang kerap pulang tiangal nama.
Jenazah Panji S., TKI asal Malaysia yang tiba di kampung halamannya. (Foto:Lampost/Agus S)

SUKADANA (Lampost.co)--Rumah Sakat di Dusun IV Rejo Agung RT.024 RW.008 Desa Ratna Daya Kecamatan Raman Utara, dipenuhi banyak orang yang menanti kedatangan jenazah anaknya, Kamis (24/8) malam. Suara serine terdengar semakin jelas dari kejauhan, sambaran sinar warna biru dari atas mobil ambulance memecah gelap, di pelataran rumah Sakat, terlihat banyak orang berdiri dengan muka cemas, tak sedikit ibu-ibu terisak tangis, ketika mobil ambulance berwarna putih.
Sebagian membuka pintu belakang mobil, tampak peti dari kayu persegi panjang. Empat orang lalu mengangkatnya untuk dimasukan kedalam rumah yang sudah dipenuhi pelayat."Ya allah nak, nasibmu to koyo ngono," ucap perempuan paruh baya dengan suara tersendat.
Dengan pelan ke empat orang meletekan peti berwarna kecokelatan mengarah Utara dan Selatan, ketika atap peti dibuka terlihat sebujur jenazah dengan terbungkus kain putih sedemikian rupa dan tampak rapi, bau khas minyak untuk jenazah menyeruak sekeliling ruangan. Ketika kain mori yang menutup muka jenazah sedikit dibuka terlihat muka laki- laki pucat dan kaku, jeritan dari keluarga yang ditinggalkan semakin histeris. "Ya Allah, Panji...anak ku..." Suara histeris itu keluar dari mulut Kaminem (ibu Panji).
Jam dinding menunjukan pukul 21.30, keluarga berunding dan menyepakati bahwa jenazah TKI tersebut akan dimakamkan malam ini juga. Kedua orang tua Panji dan sanak keluarga hanya bisa pasrah, menagis dan memanggil- manggil nama almarhum.
Pukul 22.00 jenazah di bawa ke musala terdekat untuk di sembahyangkan, tampak Wakil Bupati Lampung Timur, Zaiful Bukhari turut menyalatkan jenazah. Sekitar 10 menit prosesi salat jenazah Panji sudah selesai. (berita Lampost.co)
Wakil Bupati Lamtim Zaiful Bukhari mengatakan, Panji Saputra (29) merupakan TKI yang bekerja di Malaysia sejak tahun 2015, dan bekerja di proyek bangunan, dan almarhum selama di Malaysia tinggal di Johor Baru, Malaysia. Pahlawan devisa yang berdomisili di Dusun IV Rejo Agung RT.024 RW.008 Desa Ratna Daya Kecamatan Raman Utara, meninggal di Rumah Sakit Sultanah Aminah Johor Bahru pada (20/8) pukul 04.35.
"Informasinya almarhum mengidap penyakit Malignant Melanoma With Brain Metastases (semacam kanker otak yang ganas)," terang Zaiful.
Setelah Wakil Bupati Lampung Timur memberikan sambutannya, atas keprihatinnya peristiwa yang menerpa keluarga Sakat, lalu dengan suasana yang gelap ditengah malam, jenazah di bawa menuju tempat peristirahatan terakhir, suara tangis, tahlil, terus mengikuti dari belakang kereta bandoso jenazah.
sumber: Lampost.co, goo.gl/CsnLjDgoo.gl/CsnLjD

Jumat, 25 Agustus 2017

Pemprov Lampung Entaskan 41% Desa Sangat Rentan Pangan

Ilustrasi Pangan - Dok.lampost

BANDAR LAMPUNG (Lampost.co) -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung dalam kurun waktu 2012—2016 berhasil menurunkan 41% desa berkategori sangat rentan, dari 172 desa menjadi 101 desa. Selain itu, dalam kurun waktu yang sama menurunkan desa rentan pangan dari 512 menjadi 312 desa.

Atas keberhasilan itu, sejak 2016 pemerintahan Gubernur dan Wakil Gubernur Muhammad Ridho Ficardo-Bachtiar Basri bersama pusat kemudian mempertajam program tersebut menjadi kawasan ketahanan pangan (KMP). (berita lampung)

"Setelah lepas dari status sangat rentan dan rentan, Pemprov Lampung ingin lebih banyak kawasan menjadi tahan pangan. Pada akhirnya, kami ingin tidak hanya tahan pangan, tapi juga berdaulat secara pangan," kata Gubernur Ridho Ficardo dalam rilis yang diterima Lampung Post, Kamis (24/8/2017).

Sebagai kelanjutan dari pemerintahan sebelumnya, Gubernur Ridho tetap mengacu pada peta ketahanan dan kerentanan pangan dalam merancang program. Program unggulan Pemprov Lampung seperti Gerbang Desa Saburai juga diarahkan pada desa-desa sangat rentan dan rentan pangan.

Pada kurun waktu 2012—2016, dana yang dikucurkan untuk mengentaskan desa tersebut mencapai Rp73,6 miliar dengan menjangkau 97 desa dan 7.660 rumah tangga di 15 kabupaten/kota. Strategi yang diterapkan dengan membentuk 383 kelompok afinitas. Sebanyak 145 (37%) di antaranya di bidang on farm seperti budi daya pertanian, peternakan itik, budi daya ikan, penggemukan sapi, kerbau, kambing, dan sarana produksi pertanian.

Kemudian, 121 kelompok afinitas di bidang off farm seperti pengolahan hasil pertanian, home industry keripik pisang, gula aren, dan kopi bubuk. Ada juga 117 kelompok (34%) yang non-farm seperti usaha simpan-pinjam, produksi batu bara, dan geribik. "Proses pengentasan desa-desa ini masih berjalan dengan mengucurkan dana Rp100 juta per desa," ujar Gubernur Ridho.

Besarnya dampak penurunan status desa sangat rentan itu, kemudian membuat Pemprov Lampung melalui Dinas Ketahanan Pangan melanjutkannya dengan menggabungkan lima desa dalam satu kelompok, dengan pendekatan usaha berbasis sumber daya lokal. Sejak 2015, pemerintahan Gubernur Ridho membentuk enam KMP yang difokuskan di Kabupaten Way Kanan, Tanggamus, Tulangbawang, Lampung Utara, Lampung Selatan, dan Lampung Barat.

Sumber : https://goo.gl/ZYGHXg

Menhan Sebut Tanggamus Paling Cocok Jadi Kawasan Industri Pertahanan

Menteri Pertahanan Riyamizard Riyacudu (bertopi) bersama rombongan Kementerian Pertahanan tiba lokasi KIM Tanggamus, Kamis (24/8/2017), (Foto:Lampost/Abu Umaraly)

KOTA AGUNG (Lampost.co)--Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu mengunjungi lokasi Kawasan Industri Maritim (KIM) Tanggamus. Kegiatan tersebut dalam rangka peninjauan rencana pembangunan fasilitas Industri Pertahanan di areal KIM, Kamis (24/8/2017).

Rombongan Menhan tiba di lapangan Pekon Ketapang, Kecamatan Limau sekira pukul 10.00 WIB. dengan menggunakan 2 helikopter. Rombongan menyempatkan bersilahturahmi di rumah adat Limau dan disambut Plt. Bupati Tanggamus Samsul Hadi bersama Kapolres Tanggamus AKBP Alfis Suhaili, Dandim 0424 Letkol Hista Soleh Harahap dan jajaran kepala SKPD Pemkab Tanggamus.

Sementara dalam rombongan Menhan terdiri dari Dirut PT PAL Budiman Saleh, Dirut PT PINDAD Ahmad Sudarto, Dirut PT DI Budi Santoso dan Dirjen Pothan Kemenhan Sutrisno.

Menhan RI Ryamizard Ryacudu disambut Plt. Bupati Tanggamus saat kunjungan ke lokasi KIM, Kamis (24/8/2017). (Foto:Lampost/Abu Umaraly)


Dalam sambutannya, Menhan mengatakan bahwa peninjauan ini berkenaan dengan rencana pembangunan KIM, karena lokasi industri pertahanan di pulau Jawa sudah tidak memungkin lagi. Di kawasan ini, nantinya akan berdiri 3 perusahaan BUMN, diantaranya, PT PINDAD, PT PAL dan PT DI.

"Menurut hasil survei ke beberapa daerah dalam rangka menentukan lokasi yang cocok, ternyata Tanggamuslah yang paling baik," ujarnya.

Kemudian, sekira pukul 13:00, Menhan bersama rombongan bertolak ke Bandara Raden Intan II.

Sementara Dandim 0424/TGS Letkol Hista Soleh Harahap saat dikonfirmasi mengatakan bahwa, kunjungan itu berkenaan dengan rencana pemindahan 3 perusahaan BUMN di areal KIM Tanggamus.

Setelah melakukan pemantauan udara, Menhan menyatakan bahwa KIM Tanggamus paling cocok dengan rencana tersebut. "Beliau akan melaporkan hasil peninjauan ini dan mendorong Presiden untuk memindahkan 3 perusahaan itu di lokasi KIM Tanggamus," kata dia.

Atas kondisi tersebut pihaknya akan berkoordinasi dengan BPN berkenaan dengan status lahan dan pemetaan. "Kalau persiapan khusus dalam menyambut hal ini kami tidak ada, tetapi kami hanya akan berkoordinasi dengan BPN," jelas Hista.

Sumber : https://goo.gl/Xs1Mk6

Kamis, 24 Agustus 2017

Buka Sosialisasi Dana Desa, Ini Pesan Bupati Zainudin untuk Kades

Sosialisasi dana desa dan TP4D, Kamis (24/8), di Aula Rajabasa Kantor Bupati Lamsel. (Lampost/Juwantoro)



KALIANDA (Lampost) -- Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan menyatakan Pemkab Lamsel dukung penuh pembangunan dengan menggunakan dana desa (DD)  sesuai aturan, agar pembangunan di desa bisa lebih baik. Maka, dalam pembangunan jalan di desa dengan menggunakan DD dapat memakai Peraturan Bupati (Perbup) yakni rigit beton sesuai standar, papingblock ukuran K225 dan Hotmix sesuai spesifikasi.

"Saya tidak melarang pembelian rigit beton hanya disatukan tempat saja misalnya di PT Sorento. Tapi, boleh ditempat lain yang terpenting sesuai standar yang telah ditentukan dan sesuai peraturan," ujar dia, Kamis (24/8/2017), dalam kegiatan sosialisasi dana desa dan Tim Pengawal, Pengamanan Pemerintah dan Pembangunan (TP4) yang digelar Kejaksaan Negeri Lamsel, di Aula Rajabasa Kantor Bupati setempat.

Lebih lanjut Zainudin Hasan, mengatakan sebagaimana keinginan Presiden RI dalam pengawal dan pengamanan dana desa kita akan bentuk Tim bersama untuk turun kedesa-desa, guna melihat bagaimana pembangunan yang dilaksanakan Kepala Desa (Kades) apakah sesuai petunjuk dan arahan Pemkab Lamsel serta sesuai perencanaan awal.                  (berita lampung)

"Jadi, kini kita turun kedesa-desa langsung tanpa menunggu adanya laporan. Sebab, pengawalan dan pengamanan yang kita lakukan sifatnya preventif (pencegahan,red). Kegiatan sosialisasi yang dilakukan Kejaksaan Negeri Kalianda pada hari ini juga pencegahan," katanya.

Dilain pihak, Kepala Kejaksaan Negeri Lampung Selatan Sri Indriati, mengatakan sosialisasi dana desa dan Tim Pengawal, Pengamanan Pemerintah dan Pembangunan (TP4) ini intinya Kejaksaan Negeri Lamsel dapat membantu melakukan pendampingan dalam pembangunan yang menggunakan  dana desa mulai dari perencanaan.

"Ini kami lakukan agar pengelolaan dana desa bisa berjalan dengan baik tanpa ada penyimpangan," ujar Sri Indarti.

sumber : https://goo.gl/bt9yqc

Legalisasi Transportasi Daring, Angkutan Konvensional Usul Penyetaraan Tarif

Transportasi daring. alonrider.files.wordpress.com

BANDAR LAMPUNG (Lampost.co) -- Putusan Mahkamah Agung yang membatalkan sebagian peraturan menteri perhubungan ditanggapi Persatuan Pengusaha Pengemudi Angkutan Bandar Lampung (P3ABL). Mereka membolehkan angkutan berbasis online tetap beroperasi tetapi meminta ada penyetaraan tarif.

Untuk diketahui, MA melalui putusan MA Nomor 37 P/HUM/2017 mencabut sejumlah poin dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM 26/2017 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum tidak Dalam Trayek. Putusan tersebut mengatur tentang angkutan daring yang saat ini terus berkembang.

Ketua P3ABL Daud Rusli mengatakan permasalahan utama dari angkutan daring maupun konvensional adalah tidak samanya tarif keduanya.
“Tarif online berbeda dengan angkutan biasa. Jadi ketika angkutan daring ini masuk daerah pasti terjadi kekisruhan,” kata Daud, Rabu (23/8/2017).  (berita lampung)

Dengan metode tersebut, angkutan online lebih banyak diminati masyarakat. Pihaknya tidak mempermasalahkan beroperasinya angkutan online jika tarif disesuaikan. “Pemda harus aktif. Ayo sama-sama usaha yang sehat dengan penyetaraan arif,” ujarnya.

Daud mencontohkan tarif online dan konvensional timpang jauh, misalnya dari Pasar Ramayana ke Rajabasa dikenakan tarif Rp15 ribu—Rp20 ribu. Sementara tarif angkutan online hanya Rp7.000—Rp8.000. “Nah ini kan enggak sehat, perbedaannya sangat jauh. Kemana pemerintah? Harus ada regulasi dan survei. Kalaupun tarifnya beda, tapi jangan terlalu jauh," kata dia.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Lampug Qudrotul Ikhwan mengatakan putusan MA yang membatalkan belasan pasal pada Permenhub jangan sampai menimbulkan konflik antardua kubu angkutan.

Menurutnya, di Lampung telah terjalin kesepakatan pascamediasi yang difasilitasi kepolisian dan pemerintah untuk tidak melakukan penyerangan maupun suatu tindakan yang memicu konflik. "Masalah angkutan umum daring dan konvensional itu sudah dimediasi dan sudah ada kesepakatan. Kedua pihak tidak boleh melakukan penyerangan. Mereka ini sama-sama keluarga dan sama-sama cari makan, jadi tidak boleh ribut," ujarnya.

Diketahui, MA melalui putusan MA Nomor 37 P/HUM/2017 mencabut sejumlah poin dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM 26/2017 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek. Putusan tersebut mengatur tentang angkutan daring yang saat ini terus berkembang.


Rabu, 23 Agustus 2017

Perampok Bersenpi Satroni Rumah Pegawai Dinas PU di Siang Bolong



KOTABUMI (Lampost.co) – Empat perampok bersenjata api menyatroni rumah seorang warga di Jalan Mustopa, Gang Sepakat I Kelurahan Tajung Seneng, Kotabumi Selatan, Lampung Utara, Selasa (22/8/2017), sekitar pukul 11.00.

Para pelaku masuk ke rumah korban yang juga pegawai Dinas PU Lampura dengan cara mendobarak pintu belakang rumah dan berhasil menguras harta benda korban berupa uang tunai Rp3,5 juta dan perhiasan emas berupa kalung serta anting sebesar 7 gram serta sebuah laptop.

Menurut korban, Sumario (53), ketika dimintai keterangan di rumahnya, Selasa (22/8/2017),  pada saat kejadian  di rumahnya hanya ada anaknya, Andika (19). Sedangkan dirinya sedang bekerja, begitu juga dengan istrinya.

”Saya langsung terkejut dan pulang ke rumah setelah mengetahui rumah saya dirampok pelaku bersenpi,” ujarnya.
Beruntung anak korba tidak dilukai karena bersembunyi di kamarnya. Saat korban mengecek kondisi rumahnya, dia mendapati dalam kondisi berantakan dan para pelaku hanya berhasil mengambil uang Rp3,5 juta dan perhiasan emas seberat 7 gram yang disimpan dalam lemari di kamar korban. Selain itu, sebuah laptop juga dibawa kabur pelaku.

”Saya bersyukur anak saya yang tinggal di rumah sendirian selamat dan aparat kepolisian sendiri telah datang ke rumah melakukan oleh tempat kejadian perkara,” ujar dia lagi.

Sementara itu, menurut anak korban Andika, sebelum kawanan perampok masuk rumahnya, ia sempat melihat ada empat orang tak dikenal mengendarai sepeda motor masuk perkarangan rumah.
Setelah itu, para pelaku mencoba masuk lewat pintu depan rumah. Karena gagal,  mereka menuju pintu samping belakang rumah lalu mendobrak dengan cara ditendang. Setelah berhasil membuka paksa, mereka langsung masuk  rumah. Mengetahui hal itu, Andika langsung bergegas masuk kamar.
”Saya dan kawanan perampok sempat dorong-dorongan pintu kamar, namun alhamdulillah saya dapat mengunci pintu dan bersembunyi dalam kamar,” ujarnya.

Saat dorong-dorongan pintu kamar dengan para pelaku, Andika sempat diancam seorang pelaku untuk tidak berteriak atau akan ditembak. Mendanagar ancaman itu, Andika tetap bersembunyi dalam kamar dan sekitar 15 menit kawanan perampok tersebut beraksi dalam rumahnya dan setelah itu mereka kabur.

”Saya tidak berani bertiak minta tolong karena mendengar ancaman akan ditembak dan hanya pasrah berdiam diri di dalam kamar,” ujar dia lagi.

Setelah para pelaku kabur, barulah Andika memberanikan diri keluar kamar dan minta tolong kepada warga hingga kemudian petugas datang.

Secara terpisah, Kasat Reskrim Polres Lampung Utara AKP Syahrial ketika dimintai keterangan mengatakan pihaknya telah melakukan oleh tempat kejadian perkara (TKP) di rumah korban. ”Mudah-mudahan kasus perampokan ini segera  terungkap dan kini anggota kami masih melakukan penyelidikan,” kata Syahrial.

sumber : https://goo.gl/gsfPaF

Pentingnya Membangun Kekompakan Orang Tua dan Anak



Para siswa, guru, dan para orang tua siswa TK Hip Hop Sukarame, Bandar Lampung, dengan kompak berfoto bersama di halaman sekolah, beberapa waktu lalu. Dok. LAMPUNG POST

 BANDAR LAMPUNG (Lampost.co) -- Pemandangan berbeda tampak ketika puluhan orang tua siswa berbaris di halaman Taman Kanak-kanak (TK) Hip Hop Sukarame, Bandar Lampung, mengikuti upacara bendera peringatan Hari Kemerdekaan RI baru-baru ini. Sebagian orang tua berdiri satu banjar dengan siswa, menjadi peserta upacara bendera. Sebagian lagi bertindak sebagai petugas upacara, mulai dari pengibar bendera, anggota paduan suara, hingga pemimpin upacara.
"Kami ingin menanamkan kecintaan Tanah Air tidak hanya kepada anak-anak, tetapi juga kepada para orang tua siswa," ujar Kepala TK Hip Hop Sri Wahyuningsih, Selasa (22/8/2017).

Menurut Sri, melibatkan para orang tua dalam berbagai kegiatan sudah sering dilakukan pihak sekolah, baik dalam kegiatan seminar parenting atau pemberian materi pola asuh, hingga musyawarah wali murid membahas program pendidikan.

Namun, untuk upacara bendera lalu adalah pertama kalinya pihak sekolah mencoba melibatkan para orang tua. "Semua petugas adalah wali murid, guru hanya menjadi peserta. Sengaja dibuat berbeda karena kami ingin orang tua yang jarang terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran juga ikut merasakan," kata Sri. Bertindak sebagai pembina upacara adalah pengawas TK/SD Kecamatan Sukarame, Hermalia.

Usai mengikuti upacara, para orang tua dan siswa pun terlibat aktif mengikuti berbagai perlombaan yang diadakan untuk menyemarakkan Hari Kemerdekaan, seperti lomba kolase, menyusun balok, dan lainnya yang melatih kekompakan siswa dan orang tua.

Sri melanjutkan dengan seringnya melibatkan orang tua dalam berbagai kegiatan yang dilakukan anak di sekolah, secara langsung akan memupuk kekompakan antara siswa dan orang tua. Hal yang sangat penting karena kekompakan orang tua dan murid akan mendukung tumbuh kembang anak, baik secara mental, kecerdasan, maupun fisik anak.

"Orang tua harus selalu kompak, baik dengan anak ataupun dengan pihak sekolah, jadi tidak hanya menitipkan anaknya saja," kata Sri.

Jika sudah kompak, menurut Sri, pihak sekolah juga akan lebih mudah menjalin komunikasi, tidak hanya untuk mendukung pendidikan anak, tetapi menyangkut kebutuhan lain anak seperti kesehatan hingga perkembangan minat dan bakat.

Gotong Royong

Selain melibatkan para orang tua dalam upacara bendera, menurut Sri, di sekolah yang kini memiliki 75 siswa ini juga kerap diadakan berbagai kegiatan lain yang selalu mengikutsertakan peran orang tua. Salah satu yang terbaru adalah gotong royong para orang tua, mendirikan tempat menunggu bagi orang tua di sekolah, juga mengajak orang tua untuk mulai mengenalkan kegiatan bersedekah kepada anak-anaknya, dengan memberikan penggalangan dana sedekah setiap minggu yang akan disumbangkan ke panti asuhan, pada akhir semester.

Saat ini, menurut Sri, para siswa selain diajak bermain sambil belajar, di sekolah yang dirintis sejak 2007 dan berlokasi di Jalan Ryacudu, Perum Korpri, Blok D7, No. 8, Kelurahan Harapanjaya, Sukarame, Bandar Lampung, itu juga mendapatkan pendidikan agama dan moral melalui berbagai kegiatan.

sumber : https://goo.gl/xGtxmM

Mengenalkan Budaya Nusantara lewat Lomba Mewarnai


Ribuan siswa TK di Kota Bandar Lampung mengikuti lomba mewarnai nasional yang diselenggarakan PT Standardpen Industries di gedung Kwarda Pramuka Provinsi Lampung, Selasa (22/8/2017). LAMPUNG POST/IKHSAN DNS

BANDAR LAMPUNG (Lampost.co) -- Kota Bandar Lampung menjadi lokasi lomba mewarnai bertema Nusantara dan budaya daerah lain, dengan peserta terbanyak senasional, yakni mencapai 3.300 siswa TK dan SD. Kegiatan yang dilangsungkan di gedung kwarda Pramuka Lampung, Selasa (22/8/2017), tersebut diadakan PT Standardpen Industries.

Marketing Manager PT Standardpen Industries Niken Diah Maharani mengatakan selain ingin mengenalkan produk terbaru berupa oil pastel, pihaknya juga berharap melalui kegiatan tersebut, anak-anak dapat mengenal budaya dan ikon daerah di Nusantara yang berbeda-beda dan berwarna. “Jadi, ini lintas daerah, bukan gambar Kota Bandar Lampung yang diwarnai. Lampung terpilih karena kental dengan budayanya juga lokasi wisata yang beragam,” ujarnya.

Bandar Lampung menjadi kota ke-13 dari total 16 kota yang menyelenggarakan kegiatan serupa. Jumlah peserta di Bandar Lampung mengalahkan daerah lain, seperti Jakarta, Yogyakarta, Bali, Balikpapan, Samarinda, dan kota lainnya.

Dalam lomba tersebut pemenang lomba akan diberangkatkan berlibur bersama keluarga, yaitu ayah, ibu, dan anak ke Bali, sebagai hadiah utama bersama pemenang dari 15 kota lainnya.

Ketua PKK Bandar Lampung Eva Dwiana mengatakan kegiatan lomba mewarnai yang melibatkan ribuan anak tersebut diharapkan berdampak positif, membuat anak-anak semakin cinta budaya negara dan bangsa. “Melalui lomba mewarnai itu, anak dikenalkan budaya daerah, selain pengetahuan wawasan Nusantara dari orang tua dan guru,” kata Eva.

Anggota DPRD Provinsi Lampung ini juga meminta orang tua dan guru terus memberikan masukan dan motivasi kepada anak-anak agar cinta negara dan agama. “Kami tidak bisa mengharapkan dari rumah dan sekolah saja, harus dari kegiatan seperti ini. Karena anak adalah penerus bangsa,” ujarnya. Eva juga mendorong pihak lain agar dapat mengadakan kegiatan yang dapat mendorong kreativitas anak-anak di Bandar Lampung dan kabupaten-kota lainnya di Lampung.

Sumber : https://goo.gl/jkXx9W

Selasa, 22 Agustus 2017

Menengok Nasib Cagar Budaya Penjara Lebak Budi


Cagar Budaya Penjara Lebak Budi Peninggalan Sejarah menyisakan Pintu Gerbang dan beberapa meter pagar. (Febi Herumanika)

BANDAR LAMPUNG (Lampost.co) --  Keberadaan cagar budaya penjara Lebak Budi di Jalan Imam Bonjol, Pasir Gintung, Tanjungkarang, Bandar Lampung, tinggal sejarah pasalnya bangunan yang berdiri sejak 1905 itu hanya menyisakan pintu gerbang masuk serta beberapa meter pagar saja.

Pantauan Lampost.co, ilalang beserta serakan sampah memenuhi bekas penjara peninggalan Belanda itu, kondisi atap serta dinding dari pintu gerbang yang tersisa sudah mulai tidak utuh lagi. Pintu gerbang tersebut dihuni oleh salah seorang anggota keluarga dari Yunus, salah seorang petugas keamanan pasar yang bersebelahan dengan pintu gerbang Lebak Budi.

"Semua tau kalau disini penjara yang dibangun zaman Belanda, tapi penjaranya sudah nggak ada tinggal sisa ini pintu gerbang sama tembok itu pun tinggal separoh temboknya sisanya sudah roboh," kata Yunus, Selasa (22/8/2017).

Pria 60 tahun ini mengatakan, jika saja tidak ada penghuni yang selalu merawat sisa-sisa bangunan seperti pintu gerbang berukuran besar tersebut mungkin telah roboh sejak dahulu.

"Ada dua kepala keluarga yang menempati pintu gerbang ini, kalau dibiarkan saya yakin sudah dari dulu sudah roboh karena lapuk dimakan usia belum lagi kena hujan pans," ujarnya.

Menurut Yunus, Bangunan bersejarah ini dibangun pada tahun 1905, karena pada bagian pintu gerbang terdapat tulisan besar tahun 1905. "Ini disini ada tulisan besar tahun dibangunya penjara ini, saya perkirakan ini berdiri sejak tahun yang ditulis ini," katanya sembari menujukkan tulisan besar tersebut.

Penjara ini, lanjut Yunus, dulu menjadi satu kesatuan dengan kantor kejaksaan kala itu yang berlokasi di sekitaran Subsektor Tanjungkarang Pusat.

"Kalau ditahannya disini, tapi kalau diadilinya di kantor Subsektor Tanjungkarang. Kalau kantor kejaksaan itu saya tau sejarahnya," kata dia.

Hingga kini kata Yunus, dia belum dapat penjelasaan kenapa penjara yang berlokasi di Gintung namun diberi nama Lebak Budi.

"Kalau Lebak Budi itu kan diatas sana lokasinya masih jauh dari sini, tapi dari dulu sampai sekarang bekas penjara ini diberi nama Lebak Budi saya juga bingung," katanya sembari melihat-lihat atap pintu gerbang penjara yang sudah tidak utuh lagi.

Sumber : https://goo.gl/MSboe6

Lamtim Bebas Endemis Penyakit Kaki Gajah



SUKADANA (Lampost.co) -- Kabupaten Lampung Timur kini bebas dari predikat sebagai daerah endemis penyakit kaki gajah (filariasis). Hal itu menyusul diterimanya hasil uji sampel darah ratusan warga Lamtim yang dinyatakan negatif oleh tim dari Kementerian Kesehatan.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Lamtim Mirwansyah, Senin (21/8/2017), menjelaskan penyakit kaki gajah dalam bahasa medis disebut sebagai filariasis. Penyakit tersebut merupakan penyakit yang disebabkan infeksi cacing filaria.

Cacing tersebut menginfeksi penderitanya melalui gigitan nyamuk pada malam hari. Penyakit kaki gajah bersifat kronis atau berlangsung lama secara bertahap, cacat menetap seperti pembesaran pada kaki, lengan, dan alat kelamin terjadi bila penderitanya telah lama tidak mendapatkan pengobatan.
Untuk Kabupaten Lamtim, kata Mirwansyah, memang dikenal sebagai salah satu daerah endemis penyakit kaki gajah di Provinsi Lampung. Hal itu dibuktikan dengan adanya 16 warga yang tersebar di wilayah Kecamatan Sekampung, Sekampungudik, Margatiga, Purbolinggo, dan lain-lain, yang tercatat menderita penyakit kaki gajah, baik stadium awal maupun permanen.

Selain itu, berdasarkan hasil pre-TAS (transmission assessment survey) 2012 yang dilakukan tim survei dari Kemenkes, hasil uji sampel darah warga dari sejumlah kecamatan tersebut menunjukkan persentase kuman mikro filaria dalam darah warga lebih dari 4%.

“Besarnya persentase tersebut merupakan bukti yang menguatkan bahwa Lamtim merupakan daerah endemis penyakit kaki gajah,” kata dia.

Karena menyandang predikat sebagai daerah endemis penyakit filariasis, ujar Mirwansyah, Pemkab Lamtim melalui Dinas Kesehatan setempat kemudian melaksanakan pengobatan massal selama lima tahun. Artinya, sejak 2012—2017 warga mendapatkan pengobatan massal guna mengantisipasi dan menekan penyebaran penyakit tersebut.

Sumber : https://goo.gl/RuFy8b

Yonif-7 Marinir Sasar Program Lamtera di Pulau Tegal

Yonif-7 Marinir melakukan pemasangan lampu dalam program Lamtera di Pulau Tegal, Pesawaran, Senin (21/8). (Foto:Dok.Yonif-7 Marinir)

PESAWARAN (Lampost.co0-- Dalam rangka pembinaan desa pesisir Segenap Prajurit Batalyon Infanteri-7 Marinir membantu pemasangan lampu hemat energi Program Lamtera ( Lampu Tentara Rakyat) di Pulau Tegal wilayah Desa Gebang Kecamatan Teluk Pandan  Kabupaten Pesawaran.

Pulau Tegal selama ini dikenal sebagai salah satu Destinasi wisata indah di Lampung. Pulau dengan luas sekitar 98 hektare dan dihuni tidak kurang dari 35 Kepala keluarga (KK) merupakan wilayah Desa Gebang Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran'. Dengan tingkat penghasilan rendah, rata - rata penduduknya berprofesi sebagai nelayan tradisional dan buruh.

Danyonif-7 Marinir Letkol Mar Profs Dhegratmen S.A M.Tr Hanla , M.Tr Han menyampaikan, Senin (21/8), mengatakan Program Lamtera itu dikhususkan bagi warga yang belum pernah mendapatkan suplai arus listrik. Menurutnya, lampu hemat energi tersebut dioperasikan dengan tenaga baterai atau accu, dan penggunaannya sangat sederhana dan murah.

“Harapan kami Program Lamtera ini dapat membantu masyarakat, sehingga malam harinya mereka dapat menikmati penerangan. Hanya saja, ini diperuntukkan khusus membantu penerangan dan tidak dapat dipakai untuk menyalakan televisi, kulkas dan barang elektronik lainnya. Setiap rumah bisa dipasang lima lampu, untuk accu yg tersedia dapat bertahan selama 1 bulan," ujarnya.

“Kami menaruh prihatin terhadap kondisi rumah warga yang belum dialiri listrik. Selain Pulau Tegal ,  kami juga akan merealisasikan program ini ke Desa Sukajaya Punduh, Desa yang juga sebagian rumah Masyarakatnya belum teraliri listrik, " ujarnya.

 Program Lamtera merupakan program alternatif hemat energi yang diciptakan oleh Ujang Koswara yang telah menemukan 70 penemuan listrik baru. Lampu hemat energi ini berupa bohlam LED terangnya setara bohlam 10 Watt konvensional yang sumber kelistrikannya dari accu. bisa menerangi sampai satu bulan dengan menggunakan lima bola lampu khusus yang bisa tahan sampai 8 tahun, mampu  dihidupkan dari malam sampai pagi. Setiap bulannya warga hanya mengeluarkan biaya 20 ribu rupiah, untuk menambah daya baterai.

Letkol Profs juga menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu program ini , yaitu kepada UPZ ( Unit Pengumpul Zakat ) Mabes TNI, Brigif-3 Marinir dan Baznas ( Badan Amil Zakat Nasional yang telah mensuport kegiatan ini hingga terlaksana dengan sukses dan Lancar.

Turut hadir dalam acara seremonial program Lampu Tentara Rakyat. Sekretaris Bintal  Mabes TNI . Kolonel M. Zaid, Wadan Brigif-3 Marinir, Letkol Mar Sulistyo, Bupati Pesawaran diwakili Camat Teluk Pandan Yuliardi  ,Danramil Padangcermin Kpt Ropi i, Kapolsek Padang Cermin Akp Rusli,  dan tokoh masyarakat lainya.

sumber : https://goo.gl/sgDN4F

Senin, 21 Agustus 2017

Pagi Ini, Herman HN Tinjau Pekerjaan Flyover MBK

Walikota Bandar Lampung, Herman HN meninjau proses pembangunan flyover di depan MBK, Senin (21/8). (Ahmad Amri)



BANDAR LAMPUNG (Lampost.co) -- Walikota Bandar Lampung, Herman HN, meninjau proses pembangunan flyover di depan MBK, Kedaton, Bandar Lampung, Senin (21/8/2017) sekitar pukul 08.34.

Pantauan Lampost.co, terlihat Herman HN di kawal beberapa orang ajudan dan petugas satpol PP Kota Bandar Lampung. Tampak juga Herman HN berjalan menyapa para pekerja.

Kondisi lalulintas di Jalan ZA Pagar Alam, Kedaton, Bandar Lampung, ramai Lancar, terlihat petugas satpol PP Kota Bandar Lampung mengatur lalu lintas di Gang PU dan. Sekitarnya.

Sumber : https://goo.gl/PzVVSZ

Gubernur Janji Perbaiki Jalan Rusak Menuju Lapas

Jalan Pintu Masuk LP Kelas 1 Bandar Lampung Rusak, Guberur Pastikan Kedepan Segera Diperbaiki. (Febi Herumanika)

BANDAR LAMPUNG (Lampost.co) -- Selain over kapasitas, Lembaga Permasyarakatan (LP) Kelas 1 Bandar Lampung, memiliki persolan lain yakni jalan utama menuju LP hampir secara keseluruhan telah hancur. Wajar jika kedepan fokus utama Gubernur Lampung akan memperbaiki jalan tersebut.

Pantauan Lampost.co, Senin (21/8/2017), sejak masuk jalan tersebut hampir semua aspal tak utuh lagi, kerikil kecil bertabur akibat aspal yang hancur. Jalan utama menuju LP telah hancur sejak satu tahun terakhir hanya saja hingga kini belum diperbaiki oleh pihak lapas dan Pemerintah setempat.

Menurut Gubernur Lampung, Muhamad Ridho Ficardo selain berupa perlengkapan untuk pelatihan, kedepan Pemerintah Provinsi akan segera memperbaiki jalan menuju Lembaga Permasyarakatan.

"Kalau selama ini kita bantu perlengkapan untuk fasilitas pelatihan untuk Napi, kedapan jalan di depan itu akan kita benahi, mudah-mudahan segera kita benahi secara keseluruhan LP ini bersama pemerintahan pusat," katanya.