Facebook

Sabtu, 26 Agustus 2017

Ketika Pahlawan Devisa Itu Pulang dalam Peti Mati

Tak ada yang tahu pasti kapan manusia akan berpulang ke Rahmatullah, meskipun kematian itu adalah hal yang pasti. Begitu juga dengan nasib para pekerja kita di luar negeri, yang kerap pulang tiangal nama.
Jenazah Panji S., TKI asal Malaysia yang tiba di kampung halamannya. (Foto:Lampost/Agus S)

SUKADANA (Lampost.co)--Rumah Sakat di Dusun IV Rejo Agung RT.024 RW.008 Desa Ratna Daya Kecamatan Raman Utara, dipenuhi banyak orang yang menanti kedatangan jenazah anaknya, Kamis (24/8) malam. Suara serine terdengar semakin jelas dari kejauhan, sambaran sinar warna biru dari atas mobil ambulance memecah gelap, di pelataran rumah Sakat, terlihat banyak orang berdiri dengan muka cemas, tak sedikit ibu-ibu terisak tangis, ketika mobil ambulance berwarna putih.
Sebagian membuka pintu belakang mobil, tampak peti dari kayu persegi panjang. Empat orang lalu mengangkatnya untuk dimasukan kedalam rumah yang sudah dipenuhi pelayat."Ya allah nak, nasibmu to koyo ngono," ucap perempuan paruh baya dengan suara tersendat.
Dengan pelan ke empat orang meletekan peti berwarna kecokelatan mengarah Utara dan Selatan, ketika atap peti dibuka terlihat sebujur jenazah dengan terbungkus kain putih sedemikian rupa dan tampak rapi, bau khas minyak untuk jenazah menyeruak sekeliling ruangan. Ketika kain mori yang menutup muka jenazah sedikit dibuka terlihat muka laki- laki pucat dan kaku, jeritan dari keluarga yang ditinggalkan semakin histeris. "Ya Allah, Panji...anak ku..." Suara histeris itu keluar dari mulut Kaminem (ibu Panji).
Jam dinding menunjukan pukul 21.30, keluarga berunding dan menyepakati bahwa jenazah TKI tersebut akan dimakamkan malam ini juga. Kedua orang tua Panji dan sanak keluarga hanya bisa pasrah, menagis dan memanggil- manggil nama almarhum.
Pukul 22.00 jenazah di bawa ke musala terdekat untuk di sembahyangkan, tampak Wakil Bupati Lampung Timur, Zaiful Bukhari turut menyalatkan jenazah. Sekitar 10 menit prosesi salat jenazah Panji sudah selesai. (berita Lampost.co)
Wakil Bupati Lamtim Zaiful Bukhari mengatakan, Panji Saputra (29) merupakan TKI yang bekerja di Malaysia sejak tahun 2015, dan bekerja di proyek bangunan, dan almarhum selama di Malaysia tinggal di Johor Baru, Malaysia. Pahlawan devisa yang berdomisili di Dusun IV Rejo Agung RT.024 RW.008 Desa Ratna Daya Kecamatan Raman Utara, meninggal di Rumah Sakit Sultanah Aminah Johor Bahru pada (20/8) pukul 04.35.
"Informasinya almarhum mengidap penyakit Malignant Melanoma With Brain Metastases (semacam kanker otak yang ganas)," terang Zaiful.
Setelah Wakil Bupati Lampung Timur memberikan sambutannya, atas keprihatinnya peristiwa yang menerpa keluarga Sakat, lalu dengan suasana yang gelap ditengah malam, jenazah di bawa menuju tempat peristirahatan terakhir, suara tangis, tahlil, terus mengikuti dari belakang kereta bandoso jenazah.
sumber: Lampost.co, goo.gl/CsnLjDgoo.gl/CsnLjD

0 komentar:

Posting Komentar