Facebook

Jumat, 08 September 2017

Dalam Semalam, Dua Mobil Hilang di Garasi Rumah Warga Tubaba

Halaman rumah korban hilang nya mobil minibus milik warga Dayaasri kecamatan Tumijajar pada Jumat (8/9) pagi tadi. (Ahmad Sobirin)

PANARAGAN (Lampost.co) -- Selain mobil Suzuki Carry jenis pickup milik Pujiyanto Bayu Saputra warga Tirta makmur yang raib dari garasi, Jumat (8/9/2017) pukul 2.00 wib. Ternyata, kejadian serupa juga dialami warga tiyuh Dayaasri RW 05 RT 03 kecamatan Tumijajar, kabupaten Tulangbawang barat (Tubaba), sekitar pukul 03.50 wib.

Satu unit mobil merek Suzuki jenis minibus Futura warna merah metalik dengan nomor rangka MHYESL4152J-527984 dan nomor mesin G15A-1A-527984 bernomor polisi BE 1020 NY milik Brahma Johani (24) warga tiyuh Dayaasri RK 05 RT 03 Kecamatan Tumijajar, dilaporkan telah dibawa kabur kawanan pencuri dari halaman rumahnya, akibat kejadian ini korban mengalami kerugian di taksir  senilai Rp40 juta.

Hal ini dibenarkan Kapolsek Tulangbawang Udik, Iptu Aladine luby saat dikonfirmasi Lampost.co di kantornya, Jumat (8/9/2017).

Aladine menceritakan berdasarkan laporan korban dengan nomor LP/B-249/IX/2017/PLD LPG/RES TUBA/SEK TUBA UDIK.

"Sekitar pukul 15.00 wib, korban memarkirkan kendaraannya di garasi rumah dan sekitar pukul 03.50, Ismarlina (ibu korban) terbangun karena mendengar suara stater mobil dari arah jalan raya, saat ditengok ternyata mobil milik korban sudah tidak ada di garasi," ujar Kapolsek.

Setelah menyadari mobil korban telah dibawa kabur pencuri, korban menelpon Fredi (kakak korban) yang tinggal di kelurahan yang mengaku sempat melihat mobil korban melintas kearah Mulyasari kecamatan Tulangbawang tengah.

"Fredi sempat menghadang mobil korban yang melintas di depan rumahnya, tetapi mobil korban melaju dengan kecepatan tinggi ke arah gunung batin Lampung tengah," ujarnya

Adapun ciri-ciri khusus mobil korban dikaca belakang terdapat tulisan MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL IMAN, sedangkan di bodi mobil bagian kanan dan kiri terdapat lis warna kuning biru terdapat tulisan RELEVAN, dengan spion sebelah kanan pecah.

Atas kejadian hilangnya dua mobil milik warga Tirta makmur dan warga Tumijajar ini, ke dua Polsek melakukan koordinasi untuk menangkap pelaku yang di duga masih satu kelompok.

"Kami berharap bagi warga yang melihat mobil dengan ciri ciri tersebut dapat segera menghubungi kantor kepolisian terdekat," kata IPTU Aladine.

Sumber : https://goo.gl/c1CjpQ

Warga Talang Waysulan Harapkan Perbaikan Jembatan Gantung

Kondisi jembatan gantung di Desa Talang Waysulan, Kecamatan Way Sulan, Lampung Selatan. (Dok. Warga)


KALIANDA (Lampost.co) -- Masyarakat di Desa Talang Waysulan, Kecamatan Way Sulan, Lampung Selatan, berharap perbaikan jembatan gantung yang sudah uzur.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Lampost. co, jembatan gantung yang dibangun tahun 2009 silam itu menghubungkan desa setempat dengan Desa Wawaykarya, Lampung Timur.

Jembatan yang beralaskan kayu dan papan setiap harinya dilalui masyarakat di kedua desa tersebut untuk beraktivitas ke sekolah dan ke kebun.

Kepala Desa Talang Waysulan, Muhyidin mengatakan jembatan gantung tersebut dibangun delapan tahun silam melalui PNPM. "Jembatan sudah berumur delapan tahun," katanya, Jumat (8/9/2017).

Dijelaskannya, sejak jembatan itu dibangun hingga saat ini perbaikan belum pernah tersentuh pemerintah. Perbaikan dilakukan masyarakat secara swadaya dengan mengganti alas jembatan.

"Kami perbaiki dengan swadaya, menggunakan bahan seadanya," kata dia.

Sumber : https://goo.gl/oCmhbi

Kamis, 07 September 2017

Pemilik Tas yang Diduga Berisi Bom Diamankan

Erizal, pemilik tas yang sempat diduga berisi bom, diamankan aparat Polresta Bandar Lampung, Rabu (6/9/2017). Lampost.co/Istimewa

BANDAR LAMPUNG (Lampost.co) -- Polresta Bandar Lampung akhirnya  menemukan pemilik tas, yang sempat diduga berisi bom dan ditemukan di  Masjid Jami’Al Yaqin di Jalan Raden Inten, Tanjungkarang Pusat (TKP), Rabu pagi (6/9/2017).

Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung Komisaris Besar Harto Agung Cahyo mengatakan pria pemilik tas berusia 56 tahun tersebut bernama Erizal,  warga Jalan Jenderal Sudirman, Gang Kutilang Nomor 324, Kota Bumi, Lampung Utara. "Tadi sudah kita amankan, dia (Erizal, red) saat sedang duduk di depan ruko di Jalan Raden Intan," ujar Harto kepada Lampost.co, Rabu (6/9/2017).
Harto menjelaskan petugas tidak menahan Erizal, ia hanya diamankan sementara untuk dimintai keterangan secara detail. Namun Harto memastikan pria paruh baya tersebut tidak ada hubungannnya dengan tindakan atau jaringan terorisme.

"Jadi dia seperti musafir gitu, pindah-pindah dan barangnya ketinggalan," kata mantan Kapolsek Tanjungkarang Barat itu.

Hingga saat ini, Erizal yang diamankan sekitar pukul 19.30,  Rabu (6/9/2017), masih berada di Mapolresta untuk dimintai keterangan.

 Sumber : https://goo.gl/ht7xDe

Gegana Sisir Tas Diduga Bom, Ternyata Isinya Baju dan Sarung

Foto. (Lampost.co/Zainuddin)


BANDAR LAMPUNG (Lampost.co) -- Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Lampung Komisaris Besar Heri Sumarji memastikan, tas yang ditemukan di Masjid Jami Al-Yaqin, Jalan Raden Intan, Tanjungkarang Pusat , Rabu (6/9/2017) pagi, bukan bahan peledak atau Bom.

Menurutnya, pasca tim gegana turun kelapangan ternyata tas yang ditemukan dan sebelumnya diduga berisi bom, merupakan tas milik salah satu jemaah yang usai melaksanakan salat subuh, dan berisi beberapa kertas serta kain sarung.

"Sudah aman, dan rupanya bukan bom, tapi tas isi kain sama beberapa kertas," ujar Heri kepada Lampost.co.

Kendati demikian Heri tetap memperkatat pengawasan lokasi tersebut, dengan menempatkan personil Polda Lampung, khususnya Inafis dan Gegana, guna memastikan masjid tersebut benar-benar aman.

"Anggota masih standby, dari personil Polresta Bandar Lampung jug turun," katanya.

Sebelumnya beredar informasi yang menghebokan warga sekitar, bahwa di masjid tersebut terdapat bom. Informasi yang dihimpun Lampost.co, seorang pria tidak dikenal meletakkan tas berwarna hitam dengan berat 7 kilogram di masjid Jami Al-Yaqin, Jalan Raden Intan, Bandar Lampung, sekitar pukul 4.30, Rabu (6/9). Tas tersebut diketahui pertama kalinya oleh seorang marbot masjid tersebut yang mencurigai jika tas tersebut adalah bom.

Sumber : https://goo.gl/T94Yxk

Tas Diduga Bom, Gegerkan Masjid Jami Al-Yaqin

Tas diduga berisi bom diamankan Gegana di masjid Jami Al Yaqin, sekitar pukul 9.30, Rabu. (Zainuddin)

 BANDAR LAMPUNG (Lampost.co) -- Seorang pria tidak dikenal meletakkan tas berwarna hitam dengan berat 7 kilogram di Masjid Jami Al-Yaqin, Jalan Raden Intan, Bandar Lampung, sekitar pukul 4.30, Rabu (6/9/2017). Tas tersebut diketahui pertama kalinya oleh seorang marbot masjid yang mencurigai jika tas tersebut adalah bom.

Pantauan Lampost.co, tim Inafis Polresta Bandar Lampung, Polda, dan Gegana Brimobda Lampung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) untuk menyelidiki isi tas yang diduga bom tersebut. Sementara, jalan diperlintasan itu ditutup sementara yang mengakibatkan kemacetan panjang hingga ke Jalan Teuku Umar.


Polisi berhasil menjinakkan tas yang diduga bom tersebut sekitar pukul 9.30. Hal tersebut turut menjadi tontonan warga yang penasaran atas kejadian di salah satu masjid tertua di Lampung itu.

Marbot masjid, Toto Hidayatullah menjelaskan tas tersebut itu diketahuinya pertama kali usai menjalankan ibadah subuh yang tampak pria meletakkan tas didepan pintu masjid. Awalnya hal itu tidak membuat kecurigaan padanya. Namun, usai melihat CCTV, marbot tersebut melaporkan kepada pihak berwajib.

"Setelah salat Subuh, saya pulang menonton CCTV, ternyata orang itu meletakkan tas dan melambaikan tangan ke arah jalan. Dari situ saya curiga. Zaman sekarang kan banyak yang bernoda jadi teroris. Saya langsung lapor ke ketua masjid, Babinsa, dan Babinkamtibmas," ungkapnya di lokasi kejadian.

Sumber : https://goo.gl/DGjNPi

Selasa, 05 September 2017

Kajari Lampung Barat Monitor Pembangunan Jalan Sukabumi-Suoh

Kajari Lampung Barat Alex Rahman meninjau pembangunaan jalan provinsi Ruas Sukabumi-Suoh yang dibangun Pemerintah Kabupaten Lampung Barat dan saat ini tengah dikerjakan, Senin (4/9/2017). Lampost.co. Aripsah

LIWA (Lampost.co) -- Kepala Kejaksaan Negeri ( Kajari) Lampung Barat Alex Rahman memonitor pembangunan  jalan Provinsi  ruas  Sukabumi-Suoh yang sejumlah titik dibangun Pemerintah Kabupaten Lampung Barat menggunakan APBD Kabupaten tahun 2017, Senin (4/9/2017).
Kajari Alex Rahman bersama Kasi Intel yanuar Irawan meninjau lokasi pembangunan jalan d dampingi Kadis PU Ansari dan Kabid Bina Marga Mia Miranda.

Kajari Alex Rahaman meminta pihak rekanan lebih maksimal dalam merealisasikan pembangunan sehingga kualitasnya sesuai dengan spesifikasi dan penyelesaiannya sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. “Monitoring ini untuk memastikan pekerjaan di lapangan berjalan sesuai dengan ketentuan, dari segi bangunan sesuai dengan spesifikasi dan selesainya sesuai dengan jadwal,” kata Kajari di sela-sela monitoring pembangunan jalan.

Menurut  Kajari, monitoring tersebut sebagai bagian upaya kejaksaan selaku tim pengawal pengaman pemerintahan dan pembangunan daerah (TP4D) terhadap sejumlah kegiatan pembangunan di Lampung Barat. ”Pak Bupati meminta Kajari membantu pengawasan pembangunan sehingga bangunannya sesuai dengan spesifikasi  dan selesai sesuai dengan jadwal,” ujar Kajari.

Kajari melanjutkan sesuai dengan permintaan Bupati Lampung Barat, untuk tahun 2017 terdapat tiga kegiatan pembangunan bersumber APBD Kabupaten yang dilakukan pendampingan (TP4D) oleh kejaksaan. Pembangunan tersebut antara lain, pembangunan Stadion Bumi Sekala Brak,  dan dua titik proyek pembangunan jalan euas Sukabumi-Suoh.

Sumber : https://goo.gl/ySS4Hc

Lelang Jabatan Sekkab Way Kanan Sepi Peminat




WAY KANAN (Lampost.co) -- Setelah lima hari dibukanya pengumuman seleksi pengisian jabatan pimpinan tinggi pratama sekretaris kabupaten belum ada satu pun pendaftar yang memasukkan berkas.

Hal itu disampaikan Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Way Kanan Paryanto, saat dikonfirmasi, Senin (4/9/2017). Ia mengatakan pembukaan seleksi ini berdasarkan nomor: 800/01/PANSEL-JPT-SEKDA.WK/2017 tentang seleksi pengisian jabatan pimpinan tinggi pratama sekretaris daerah secara terbuka dan kompetitif Pemerintah Kabupaten Way Kanan.

"Sampai hari ini (Senin [4/9/2017], red) BKPSDM Kabupaten Way Kanan belum menerima satupun berkas calon pendaftar yang ingin mencalonkan diri sebagai sekretaris kabupaten setempat," katanya.
Paryanto menuturkan pelaksanaan seleksi ini dibuka dalam rangka pengisian jabatan pimpinan tinggi pratama Sekretaris Kabupaten Way Kanan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. serta Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil dan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor B/96.I/M.SM.99/2017 tanggal 31 Juli 2017 perihal Tata Cara Pengisian JPT Pratama Sekretaris Kabupaten/Kota.

"Dengan ini kami mengundang pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah kabupaten/kota dalam Provinsi Lampung yang memenuhi syarat untuk mendaftarkan diri pada seleksi terbuka ini. Untuk lebih lanjutnya dapat langsung ditanyakan ke BKPSDM Kabupaten Way Kanan," ungkapnya.

Sumber : https://goo.gl/6XRoK2

Senin, 04 September 2017

Warga Pertanyakan Manfaat Sumur Eksplorasi di Tiyuh Candrakencana

Sumur eksplorasi yang dibangun Pemerintah Provinsi Lampung tahun anggaran 2016 di Tiyuh Candrakencana terkesan mangkrak tanpa manfaat bagi warga sekitar. Foto dibidik Minggu (3/9/2017). Lampost.co/Ahmad Sobirin

PANARAGAN (Lampost.co) -- Sumur eksplorasi di Tiyuh Candrakencana, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), bernilai ratusan juta rupiah dari Dinas PU provinsi Lampung tahun anggaran 2016 terkesan mubazir alias mangkrak. Dari prasasti proyek berbahan batu marmer menyebutkan kedalam sumur tersebut sedalam 152 meter dengan debit air 21,381 per detik.


Namun, pengakuan warga sekitar sejak pengerjaan dihentikan hingga saat ini sumur tersebut belum pernah dirasakan manfaatnya. Hal itu diungkapkan Kamto (42), warga Candrakencana kepada Lampost.co. Dia berharap pihak terkait dapat memberikan keterangan apa manfaat dan fungsi dari sumur eksplorasi bagi warga sekitar.


"Belum pernah difungsikan, sedari awal pembuatan hingga saat ini kami masih dibingungkan adanya sumur bor sebesar itu ada di sini," ujar Sukamto, yang juga kaur tiyuh setempat ini.
"Sebelum dan setelah selesai seingat saya pihak pemborong tidak ada konfirmasi ke kantor tiyuh, kami pun tidak tahu apakah sumur bor itu bisa digunakan atau tidaknya, ada airnya atau tidak karena tidak dilengkapi dengan mesin penyedotnya," tambah Kamto.

Sumber : https://goo.gl/8q7ou7

Lebih dari 15 Kilometer jalan di Seputihagung di Hotmix

Jalan hotmix milik Kabupaten Lampung Tengah di Kecamatan Seputihagung. Dok. Diskominfo Kabupaten Lampung Tengah

GUNUNG SUGIH (Lampost.co)-- Komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Tengah untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur terus dilakukan. Lebih dari 15 kilometer jalan kabupaten yang ada di Kecamatan Seputuhagung Kabupaten Lampung Tengah mulai di-hotmix.

Ada lima titik pembangunan, yakni jalan yang menghubungkan Kampung Donoarum-Gayau Sakti dan Kampung Mujirahayu. Kemudian jalan penghubung Kampung Donoarum,  Fajar Asri dan Sulusuban, jalan Kampung Donoarum hingga Kampung Endangrejo, jalan Kampung Endangrejo menuju Kampung Fajarasri, dan jalan penghubung Kampung Sulusuban dengan Kampung Harapan Rejo.

Camat Seputuhagung,  Sariman mengatakan Bupati Lamteng Mustafa yang akan terus melakukan pembangunan di bidang infrastruktur terutama jalan.

Sariman menjelaskan, sebelumnya kondisi jalan tersebut rusak cukup parah. Banyak lubang di mana-mana. Namun berkat perhatian pemerintah, jalan utama penghubung kampung-kampung di Seputihagung bisa segera dibangun. "Alhamdulillah berkat perhatian dari bapak Bupati kecamatan kami mendapatkan pembangunan jalan yang berstatus jalan miliki pemerintah kabupaten," ujarnya.

Pihaknya menjelaskan, pembangunan jalan hotmix ini ditargetkan hingga akhir tahun anggaran 2017 ini. Beberapa titik sudah mulai dilakukan,  bahkan sudah jadi. Namun ada juga yang masih dalam proses pembangunan.

Selain membangun jalan kabupaten, Kecamatan Seputihagung juga telah membangun jalan-jalan kampung sepanjang 16,54 meter jalan lapen dan 11,06 meter jalan onderlagh yang menggunakan anggaran dana kampung.

Tentunya, lanjut Sariman, pembangunan ini untuk peningkatan pembangunan yang ada di tingkat kampung. Ini juga sangat diharapkan masyarakat setempat. Masyarakat sangat mendambakan jalan yang bagus dan mulus. Sebab masyarkat Seputihagung mayoritas petani.

Jika jalannya sudah bagus, mereka akan lebih mudah saat membawa hasil pertanian mereka ke kota serta mempermudah mobilisasi masyarakat. "Jarak kecamatan kami ke ibu kota kabupaten cukup jauh sehingga saat jalan sudah mulus maka mobilitas kami pastinya akan menjadi lancar," tuturnya.

Sementara itu, Bupati  Mustafa mengatakan Pemkab telah menganggarkan Rp5 miliar untuk pembangunan infrastruktur jalan di Kecamatan Seputihagung. Pembangunan jalan diperuntukkan di lima titik jalan penghubung antarkampung atau kecamatan.

"Upaya pembangunan infrastruktur jalan terus kita lakukan. Jalan kampung yang telah dibangun mencapai 704,62 kilometer. Jalan rigid Punggur-Majapahit sepanjang 10,47 kilometer dan Insya Allah selesai tahun ini," jelasnya.

Tak hanya itu, Pemkab Lampung Tengah juga menjalin kerja sama dengan Kementerian Keuangan. Pemkab telah mengajukan rencana perbaikan untuk 47 ruas jalan dan satu jembatan yang kemungkinan akan direalisasikan tahun depan.

Pembangunan infrastruktur jalan disambut baik warga. Edi, warga Kampung Donoarum, Kecamatan Seputihagung, mengatakan  pihaknya sangat berterima kasih atas pembangunan jalan di Kampung Donoarum.

"Senang, karena sekarang jalan sudah mulai mulus, lubang-lubang juga mulai berkurang. Semoga semua jalan di Seputihagung dan Lamteng mulus semua. Mudah-mudahan pembangunan jalan bisa dilakukan secara luas di seluruh wilayah Lampung Tengah," ungkapnya.

Sumber : https://goo.gl/mqWVFM

Pelajar SMP Tewas Tersengat Listrik

Ilustrasi tewas tersetrum. Dok. Lampost.co

PRINGSEWU (Lampost.co) -- Polsek Pardasuka menangani kasus korban tewas akibat tersengat listrik di Dusun 2 Pekon Wargo Mulyo, Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu, Sabtu (2/9/2017).

Kapolsek Pardasuka AKP Hary Suryadi  mengatakan kejadian nahas tersebut menimpa korban Rudi Kurniawan (14), pelajar SMPN 3 Pardasuka,  sekitar pukul 20.30.

"Peristiwa korban tersengat listrik terjadi pada Sabtu (2/9/2017), pukul 20.30, namun baru diberitahukan ke pihak kepolisian pukul 22.30," kata AKP Hary Suryadi.

Kronologi kejadian menurut saksi pihak keluarga, pada saat itu korban hendak memindahkan bohlam lampu untuk menerangi anak ayam, tiba-tiba korban langsung tersengat arus listrik karena colokan bohlam tersebut pecah dan terdapat kabel terkelupas.

"Akibat sengatan listrik tersebut, korban langsung terpental dan meninggal dunia dalam keadaan jatuh terlentang di gudang belakang rumah," ujar  Harry Suryadi.

Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan barang bukti boklam LED,  kabel panjang 5 meter dan colokan bohlam yang pecah berwarna putih.

Kapolsek mengungkapkan saat petugas bersama tim medis mendatangi kediaman korban, jenazah korban telah dimandikan pihak keluarga.

"Hasil pengecekan pihak medis tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan selain luka sengatan di tangan korban," katanya.

Pada kesempatan itu petugas juga menyampaikan kepada pihak keluarga untuk diautopsi namun keluarga menolak dan sudah menerima kejadian tersebut sebagai musibah. "Hal tersebut dituangkan dengan surat pernyataan menolak autopsi di atas meterai," ujarnya.

Sumber : https://goo.gl/WHN399

Lampung Berempati pada Muslim Rohingya

Pengungsi Rohingya membawa seorang wanita tua dari Negara Bagian Rakhine, Myanmar, di sepanjang jalan dekat Teknaf di Bangladesh, Minggu (3/9/2017). AFP/R ASAD


BANDAR LAMPUNG (Lampost.co) – Sejumlah elemen masyarakat Lampung berempati terhadap muslim Rohingya yang tengah ditindas militer Myanmar. Mereka mendorong pemerintah melakukan langkah konkret menghentikan tragedi kemanusiaan di negara itu.

Ketua PWNU Lampung Soleh Bajuri mengatakan pihaknya senantiasa mendoakan muslim Rohingya. Berbagai doa seperti qunut nanzilah dan salat istigasah terus didengungkan untuk keselamatan umat muslim, khususnya etnis Rohingya. "Perbuatan terhadap muslim Rohingya sungguh biadab. Kami warga NU sudah sepakat setiap hari usai salat memberikan doa kepada mereka," katanya, Minggu (3/9/2017).

Menurut Soleh, PWNU juga sudah melakukan gerakan penggalangan dana di seluruh kabupaten/kota. Dana yang terkumpul akan disumbangkan ke pengungsi Rohingya yang membutuhkan serta terus berkoordinasi dengan pusat dan  mendorong pemerintah menekan Myanmar menghentikan kekerasan itu.

Ketua ICMI Lampung Yusuf Barusman mengutuk keras tragedi di Myanmar tersebut. “Dengan alasan apa pun, tindakan kekerasan ini tidak bisa diterima, apalagi tindakan menjurus pada pembersihan etnis tertentu,” kata Yusuf, kemarin. Dia juga meminta Pemerintah Myanmar pimpinan Aung San Suu Kyi bertanggung jawab atas tragedi kemanusiaan yang sangat biadab.

Harus ada tim pencari fakta, lanjut Yusuf, yang dibentuk PBB untuk masuk dan melihat fakta. ICMI Lampung sedang menyusun petisi yang akan disampaikan kepada Pemerintah Indonesia. “Kami mendesak pemerintah proaktif membantu muslim Rohingya.”

Ketua Parisadha Buddha Dharma Lampung Karnowo juga mengecam aksi pembantaian muslim Rohingya. Menurutnya, ajaran Buddha adalah setiap manusia itu sama di hadapan Tuhan. Dia mengaku sedih melihat nasib muslim Rohingya dan tidak dapat membayangkan apabila terjadi kejadian seperti itu di Indonesia. “Semua umat manusia itu sama haknya. Hanya berbeda nasib dan karmanya. Kami juga sedih melihatnya, gimana kalau nasib kita seperti mereka,” kata dia.

Karnowo menginginkan perdamaian terjadi di bumi Myanmar seperti perdamaian dan keberagaman agama yang harmonis di Indonesia.

Putuskan Diplomatik

Sementara itu, Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai, mendesak Presiden Jokowi untuk segera mengambil sikap tegas terhadap Myanmar. Pasalnya, sikap Presiden belum tegas dalam menyikapi tragedi yang menimpa muslim Rohingya ini. "Sangat naif jika Indonesia diam seribu bahasa. Jokowi berpangku tangan, bahkan terkesan membiarkan tanpa intervensi kemanusiaan. Seharusnya, kita tingkatkan tekanan diplomatik untuk menghentikan kejahatan kemanusiaan terhadap umat muslim oleh Pemerintah Myanmar," katanya, Minggu (3/9/2017).

Pigai mengatakan seharusnya Presiden Jokowi meniru langkah Presiden Indonesia pertama, Soekarno. Pada masa itu, kata dia, Soekarno pernah memutuskan hubungan persahabatan dengan Perdana Menteri India saat itu, Jawaharlal Nehru, karena dinilai memerangi umat muslim Pakistan.
"Soekarno mengirimkan kapal perang Angkatan Laut membantu Pakistan karena solidaritas Islam. Bahkan, Soekarno memusuhi Nehru yang merupakan sahabat karibnya. Kalau Soekarno saja bisa meninggalkan persahabatan dengan Nehru, mengapa Jokowi begitu takut terhadap Myanmar? Mengapa tidak bisa mengambil sikap tegas dengan memutuskan hubungan diplomatik?" ujar Pigai.

Sumber : https://goo.gl/KT9xSe

Ruben Onsu Bikin Heboh Warga Cungkeng

Ruben Onsu saat menyambangi Kampung Cungkeng dan Pulau Pasaran di Kelurahan Kota karang, Kecamatan Telukbetung Barat, Minggu (3/9/2017). Lampost.co/Istimewa


BANDAR LAMPUNG (Lampost.co) -- Pemandangan tak lazim terlihat di Kampung Cungkeng, Kelurahan Kota Karang, Kecamatan Telukbetung Barat. Matahari sudah tinggi, namun cahayanya sedikit redup, ratusan warga sekitar, baik anak muda maupun ibu-ibu  berkerumun di sebuah tanah lapang dengan ukuran yang tidak terlalu luas, hanya bisa dimuat beberapa mobil yang terpakir.
Tiba-tiba, sekitar pukul 09.00, Minggu (3/9/2017), beberapa kendaraan dengan pelat nomor DKI Jakarta tak biasanya memarkirkan kendaraan di tanah lapang bersebelahan dengan rumah panggung semipermanen, yang merupakan ciri khas suku Bugis yang memang notabene bermukim di Cungkeng.

Ketika pintu kendaraan dibuka,  teriakan histeri ibu-ibu langsung pecah layaknya menggunakan pengeras suara.

"Ruben Ruben, Ya Allah Ruben ganteng banget," teriak ibu-ibu terdengar lantang. Seketika gerombolan ibu-ibu dan warga cungkeng menyerbu pria yang pada saat itu mengenakan topi hitam, kemeja hijau polkadot, serta celana pendek, yang belakangan diketahui adalah Ruben Onsu, salah satu artis dan presenter ternama di Indonesia. (berita lampung)

Satu per satu tangan-tangan segera menyerbu Ruben, sekadar bersalaman, mencolek, merangkul, bahkan mencubit pipi suami dari Sarwendah Tan tersebut. Kru stasiun televisi yang datang bersama Ruben pun kewalahan untuk membendung luapan emosi warga. Kendati demikian, Ruben tidak marah sama sekali dan malah terlihat menikmati sambutan hangat  warga setempat. Lontaran senyum hangat terpapar dari wajah Ruben. Dia selalu menanggapi ajakan salaman serta ajakan berfoto dari masyarakat setempat.

Rupanya kedatangan Ruben ke permukiman nelayan tersebut dalam agenda salah satu program TV swasta nasional yang bertajuk Survivor.  Ruben mengambil gambar di sentra pengolahan ikan asin Pulau Pasaran, yang masih bersebelahan dengan Kampung Cungkeng. Karena akses terbatas, terpaksa Ruben dan para kru menunggani becak untuk menyambangi Pulau Pasaran.
Tak sampai di situ, ketika pengambilan gambar pun warga Cungkeng dan Pulau Pasaran, bahkan warga luar yang sudah mengetahui informasi tersebut berbondong-bondong datang menyaksikan proses pengambilan gambar.

Ketua RT di Pulau Pasaran, Subur, mengaku sangat senang kampungnya didatangi salah satu artis ternama. Wwalau hanya untuk pengambilan gambar, hal itu  membuat masyarakat sekitar yang haus akan hiburan terobati. Apalagi rasa penasaraan akan bagaimana perbedaan rupa artis di televisi dan sebenarnya akhirnya bisa terelaisasi.

"Alhamudlillah rame banget, jadi Pulau Pasaran sebagai salah satu sentra ikan asin terbesar di Indonesia bisa lebih dikenal masyarakat," kata pria paruh baya itu, Minggu (3/9/2017).
Sementara itu, Ika Merdeka Wati, warga Cungkeng , juga sangat senang bisa langsung melihat artis yang selama ini hanya disakskan di layar kaca.
"Aslinya putih bener, ganteng," katanya.

Ruben pun terlihat berbaur bersama dengan para perajin ikan asin di Pulau Pasaran, tangannya satu per satu memilah ikan-ikan dengan kualitas yang baik untuk dipisahkan, layaknya aktivitias warga setempat, masyarakat pun terlihat serius menyaksikan pengambilan gambar program tersebut.

Sumber : https://goo.gl/c1rsYa