Facebook

Selasa, 19 September 2017

Pajak 500 Randis di Lamsel Tertunggak

Pajak kendaraan bermotor. www.imcnews.id


KALIANDA (Lampost.co) -- Pajak 500 unit kendaraan dinas (randis) milik Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan, termasuk sepeda motor para kepala desa (kades) setempat, selama tiga tahun terakhir tertunggak. Dalam rapat koordinasi pejabat Pemkab Lamsel, Senin (18/9/2017), di Aula Krakatau, kantor Bupati setempat, Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan menyatakan hal itu terjadi karena kurangnya disiplin jajaran Pemkab Lamsel.

leh karena itu, Bupati berharap pada 2018 tunggakan pajak randis milik Pemkab Lamsel tersebut terlunasi. Zainudin menginginkan aset-aset milik Pemkab setempat dapat ditertibkan termasuk dalam hal kewajiban membayar pajaknya. “Ini bukan masalah tidak ditangkap atau ditangkap. Tapi, bagaimana orang lain mau bayar pajak kendaraan, sementara kita sebagai pelaku penertiban pajak juga bisa membayar pajak dengan baik," ujar Zainudin dalam rapat tersebut.

Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Lamsel Fredy SM menyatakan tunggakan itu harus ada solusinya. Menurut dia, randis milik Pemkab Lamsel termasuk sepeda motor yang dipakai kades hendaknya pajaknya dibayar tahun depan menggunakan dana desa. "Saya minta anggaran dana desa tahun depan dapat dialokasikan untuk bayar pajak sepeda motor yang dipakai para kades. Para pemegang randis bisa melihat STNK-nya.

Jangan hanya bisa bawanya saja, tapi pajaknya tidak dibayar," kata dia.
Lebih lanjut Fredy SM menjelaskan pihaknya mendapatkan teguran dari Pemprov Lampung, karena banyak randis milik Pemkab belum dibayarkan. “Ketaatan dalam membayar pajak merupakan suatu bentuk kepatuhan," ujar dia.

Sumber : https://goo.gl/5YHhoc

Warga Keluhkan Galian Jaringan Gas, Begini Jawaban PGN

Truk logistik yang terperosok dalam lubang galian PGN yang belum dipadatkan, dievakuasi sopir dan kenek. foto diambil selasa (5/9/2017) (Foto: Lampost/Firman)


BANDAR LAMPUNG  (Lampost.co) -- Adanya keluhan warga Jalan Malabar, Perumnas Wayhalim dan warga Jalan Sukardi Hamdani, Labuhan Ratu, Kedaton, Bandar Lampung. Terkait galian pipa jaringan gas yang juga belum selesai dirapihkan ditanggapi Humas Perusahaan Gas Negara (PGN) Lampung, Wendi Purwanto. Ia meminta masyarakat bersabar karena sebelum dilakukan perataan tanah, lapisan tanah di bagian bawah harus dipadatkan terlebih dahulu.

Wendi mengatakan saat ini tim pembersihan pekerjaan tersebut menunggu pemadatan atau pengerasan tanah. "Jadi kebetulan gak hujan hujan, jadi agak lama padatnya. Tim perbaikan hasil galian ini juga sambil keliling. Memang ada beberapa tempat yang sudah dirapihkan dan belum,” kata Wendi dihubungi Lampost.co, Selasa (19/9/2017).

Ia melanjutkan jika perataan tanah dilakukan saat ini, nanti saat pekerjaan selesai tidak adatim perbaikan yang meninjau.

"Nanti tanahnya turun. Nah siapa yang perbaiki? Makanya kami ingin maksimal, bukan berarti ditinggal,” jelasnya.

Mengenai kapan tim akan melakukan pembersihan sisa galian, Wendi belum dapat memastikannya, ia meminta masyarakat yang terdampak pembangunan bersabar dan menegaskan jika pekerjaan galian tidak akan ditinggalkan begitu saja.

"Ya tim ini kan jalan terus diperbaiki muter. Tapi kan gak tau kapan sampai ke daerah yang dilaporkan. Yang jelas pekerjaan ini belum selesai, sementara masyarakat berpendapat ditinggal begitu saja. Padahal kami sudah sosialisasi dan beritahukan kondisinya langsung,” imbuhnya.

Ia mencontohkan pada pekerjaan galian di Jalan Gatot Subroto didepan Nudi Café, galian dilakukan hingga membongkar aspal. "Itu sebulan nunggu padatnya, begitu padat langsung diisi tanah, diratakan dan diaspala lagi,” paparnya.

Terkait kerusakan pipa PDAM di Kelurahan Way Halim, pihaknya juga berjanji akan memperbaikinya, namun hal ini akan dikoordinasikan dengan PDAM. "Kami akan memperbaikinya, berkoordinasikan dulu dengan PDAM. Karena saat menggali juga kami sudah koordinasikan ke PDAM, " ucapnya.

Selama ini menurutnya juga tidak pernah ada korban ataupun kendaraan yang terperosok dalam lubang galian tersebut. "Kalaupun ada, bisa dipastikan kendaraan itu kelebihan muatan," pungkasnya.

Sumber : https://goo.gl/KUX6rC

Senin, 18 September 2017

Guru di Lampura Belum Terima Dana Sertifikasi

Kadisdikbud Lampura, Suwandi memberikan keterangan kepada sejumlah wartawan di sela kunjungan belum lama ini. (Foto: Lampost/Fajar Nofitra)

KOTABUMI (lampost.co) -- Beberapa guru yang sudah berhak menerima dana sertifikasi di Kabupaten Lampung Utara mengaku belum menerima haknya. Padahal sebelumnya, telah dijanjikan akan segera direalisasikan langsung kepada sejumlah guru. "Kalau kami disini sama sekali belum menerima, begitu pun di sekolah lainnya. Kita sih berharap hak kami dapat dipenuhi, karena kewajiban telah dijalankan," kata salah satu guru SD negeri di Kecamatan Abung Timur dan Abung Tinggi kepada lampost.co, Senin (18/9/2017).

 Sementara proses pencairan dana sertifikasi triwulan II Tahun 2017 di Kabupaten Lampung Utara dilaksanakan secara bertahap, setelah sebelumnya dijanjikan akan segera keluar pada Agustus. Namun, baru pada pekan lalu dana tersebut baru ditransfer pada masing-masing guru bersangkutan. "Alhamdulillah mulai awal bulan kemarin dana telah mulai ditransfer langsung ke masing-masing guru berstatus sertifikasi," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampura Suwandi, akhir pekan lalu.

 Menurutnya, keterlambatan terjadi bukan terletak pada proses verifikasi maupun pengajuan dilaksanakan oleh Disdikbud. Akan tetapi, terjadi karena keterlambatan proses pencairan dari pusat. Sehingga pihaknya tidak dapat berbuat banyak, hanya menunggu petunjuk dari pusat. "Pencairannya kita laksanakan secara bertahap, karena keadaan keuangan yang tidak memungkinkan. Seluruh proses pendataan validitas sesuai instruksi telah selesai kita laksanakan, dan pengajuan ke keuangannya pun dipercepat. Namun, kondisinya seperti yang ada di lapangan seperti demikian," terangnya.

Sumber : https://goo.gl/959WtG

Tanggamus Gencar Kembangkan Taman Wisata Muara Indah

(Dari kiri) Kadis Pariwisata Retno Noviana, Camat Kotaagung Wiwin Triani, Kepala Bappeda Hendra Wijaya Mega, Sekwan Suratman, dan Kadis DKP Edi Narimo. (Foto: Lampost/Abu Umaraly)

KOTA AGUNG (lampost.co) -- Pemkab Tanggamus saat ini tengah gencar melakukan pengembangan taman wisata Muara Indah. Pada tahun ini pembangunan di kawasan taman mulai dikebut dengan melibatkan hampir seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah yang ada di lingkungan Pemkab Tanggamus.

Kepala Dinas Pariwisata Tanggamus Retno Noviana mengatakan, secara garis besar pengembangan taman wisata ini terbagi dalam tiga tahun. Tahun ini merupakan tahap pertama yang terkonsentrasi untuk pembangunan infrastruktur diareal taman dan akses ke lokasi. "Kami berharap tiga tahun ke depan taman wisata Muara Indah telah siap untuk menerima kunjungan dari wisatawan lokal sampai internasional," katanya, Minggu (17/9/2017).

 Di tahap awal pengembangan, kegiatan yang sudah mulai dilakukan diantaranya penyediaan taman bermain anak, pembangunan musala, sejumlah gazebu, toilet dan sebagainya. "Sejauh ini pembangunan berjalan lancar. Ke depan bila pembangunan tahap pertama ini selesai kami akan mengusulkan untuk pembangunan pagar keliling guna kenyamanan pengunjung," ungkapnya.

 Sementara itu, Kepala Bappeda Tanggamus Hendra Wijaya Mega mengharapkan agar dalam rencana kerja 2018 dan 2019 semua stakeholder dapat diprogramkan kegiatan sebagai bentuk dukungan terhadap taman wisata Muara Indah.

Sumber : https://goo.gl/EvHjva

Pembangunan Pasar Perumnas Way Halim Tidak Ada Plang Proyek

Satu unit eskavator selesai meratakan kios dan lapak pedagang Pasar Perumnas Wayhalim yang akan direhabilitasi, Minggu (17/9/2017). (Foto: Lampost/Firman Luqmanulhakim)

BANDAR LAMPUNG (lampost.co) -- Sudah sepuluh hari pemasangan pagar proyek pembangunan Pasar Perumnas Wayhalim, Bandar Lampung. Pantauan lampost.co, Minggu (17/9/2017) seluruh bangunan permanen dan semi permanen kios-kios yang berada di pasar tersebut sudah rata dengan tanah.

Namun demikian proyek Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung, yang bersumber dari dana APBN pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan tersebut tidak mencantumkan plang layaknya proyek pembangunan pemerintah. 

Salah seorang petugas parkir Pasar Perumnas Wayhalim, Yusuf (30) juga tidak mengetahui adanya plang tersebut di lokasi pembangunan. "Memang enggak ada plangnya, hanya seng pembatas dan material untuk pembangunan saja yang ada," kata dia.

Selain itu, tak ada satu pun pekerja di lokasi, hanya terdapat satu eskavator untuk meratakan bangunan. "Kalau hari Minggu memang libur pekerjanya, tapi Sabtu kemarin ada,” imbuhnya. Sementara itu tampak berada didekat wc umum, kantor darurat kontraktor pembangunan pasar Perumnas Wayhalim yang tak berpenghuni.

Sumber : https://goo.gl/DaeBVG

Penggiat Literasi Bantu Air Bersih Warga Dua Dusun di Bakauheni

Penggiat literasi Perahu Pustaka Bakauheni memberikan bantuan 3.000 liter air bersih kepada warga Dusun Kayu Tabu dan Dusun Pematang Macan, Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni,  Lamsel, Sabtu (16/9/2017). Dok. Penggiat Literasi Perahu Pustaka Bakauheni

KALIANDA (Lampost.co) -- Krisis air bersih akibat kemarau yang melanda warga Dusun Kayu Tabu dan Dusun Pematang Macan, Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni,  Lampung Selatan menjadi perhatian penggiat literasi Perahu Pustaka yang membawa ratusan buku bagi anak-anak di pesisir pantai tersebut.

Dengan melibatkan motor Pustaka dan Chips Pustaka, para penggiat literasi tersebut membagikan 3.000 liter air bersih kepada warga di dua dusun tersebut,  Sabtu (16/9/2017).

Radmiadi, penggiat literasi Perahu Pustaka Bakauheni, mengatakan kesulitan air bersih yang dialami warga Dusun Kayu Tebu dan Pematang Macan turut menjadi perhatian para penggiat literasi.
“Sebanyak 3.000 liter air bersih telah kami bagikan kepada warga yang kesulitan air bersih akibat musim kemarau di dua dusun tersebut,” kata Ratmiadi yang juga Komandan SAR PT ASDP Cabang Bakauheni kepada Lampost.co, Minggu (17/9/2017).

Ia berharap ancaman kekeringan yang mengakibatkan sulit air bersih yang kerap melanda dua dusun saat musim kemarau bisa mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten setempat.
“Kami berharap Pemkab bisa memberikan bantuan air bersih untuk saat ini.  Untuk ke depannya, kami harap bisa memberi bantuan sumur bor. Sehingga kesulitan air bersih tidak menjadi ancaman setiap musim kemarau,” harap Radmiadi.

Menurut Kepala Dusun Kayu Tabu, Samsul Maarif, sumber air bersih yang disalurkan melalui jaringan pipa saat ini mulai mengalami kekeringan. Kini,  sebagian warga terpaksa membeli air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

“Di dusun kami hanya ada sumur tadah hujan atau menyedot air dari siring yang dimasukkan kolam penampungan. Tapi saat ini mulai kering,” ujarnya.

Dia menjelaskan sebagian warga yang tidak membeli air,  harus menempuh jarak 1km untuk mengambil air dari sumur yang ada di kawasan hutan lindung. “Saat ini pun debit airnya sudah mulai berkurang,” ungkapnya.

Ia juga mengharapkan ada bantuan sumur bor dan bak penampungan air dari Pemerintah Kabupaten. Sebab kekeringan ini selalu dialami warga setiap musim kemarau panjang.

“Kami sangat berharap pemerintah memberikan bantuan sumur bor dan bak penampungan air yang besar. Sehingga warga tidak lagi kesulitan air bersih saat kemarau seperti sekarang ini,” harap Kadus Kayutabu.

Sumber : https://goo.gl/Q4w6Po

Tunjangan Tidak Cair, Kinerja PNS Bisa Turun



BANDAR LAMPUNG (Lampost.co) -- Macetnya pencairan tunjangan kinerja (tukin) pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung selama lima bulan ini dapat menurunkan kinerja PNS tersebut.

Pengamat kebijakan publik Universitas Lampung, Bambang Utoyo mengatakan hal tersebut diakibatkan secara umum, aparatur sipil negara (ASN) ini telah mengetahui jika tukin merupakan pendapatan yang rutin diterima selain gaji. “Ya seharusnya terbayar. Kaitannya dengan persoalan kinerja. Walaupun ini tambahan pendapatan, persepsi ASN sudah bagian dari pendapatan yang dia dapatkan,” kata Bambang dihubungi Lampost.co, Minggu (17/9/2017).

Macetnya tambahan pendapatan ini diduga berdampak pada kinerja PNS sebagai ujung tombak program pemkot Bandar Lampung supaya target dan capainnya terpenuhi. “Karena tadinya lancar, sekarang macet. Apalagi PNS ini ujung tombak birokrasi dan program Pemkot. Jadi harus segera dibayarkan supaya kinerjanya semakin baik,” imbuhnya.

Dosen Jurusan Ilmu Administrasi negara Fisip Unila ini mengatakan dengan telah dianggarkannya tukin dalam APBD 2017, sudah seharusnya tunjangan tersebut tersalurkan. “Kalau sudah dianggarkan pasti tersedia, kalau tidak tersalurkan, SKPD penanggung jawab keuangan yang harus bertanggung jawab dan memproses pencairan itu,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan Lampost.co, PNS di lingkungan Pemkot Bandar Lampung mengeluhkan belum cairnya tukin selama lima bulan terakhir ini. Salah satu PNS yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan tukin sudah tidak lagi dicairkan sejak terakhir bulan Maret 2017 lalu. “Kalau Januari sampai Maret, kami masih dapat. Tapi sejak itu, sudah lima bulan tidak cair kembali,” keluh sumber tersebut ditemui Lampost.co.

Wanita berhijab ini menduga kesalahan tahun 2016 lalu saat pencairan tukin terhambat akan terulang kembali. “Tahun lalu setiap satker dapatnya berbeda, ada yang hanya 7 bulan, ada yang 9 bulan. Tapi semuanya tidak full satu tahun,” jelasnya.

Ia berharap pembangunan infrastruktur yang dikejar oleh pemkot Bandar Lampung tidak mengabaikan dan mengorbankan kesejahteraan pegawai. “Ya pembangunan itu bagus, tapi jangan sampai kami ini menjadi korban. Tunjangan yang dijanjikan kepada kami dan sudah dianggarkan justru tidak dicairkan,” jelasnya.

Ia hanya bisa pasrah tidak dicairkannya tukin yang pada tahun tahun sebelumnya ia terima. “Padahal kinerja kami sudah maksimal dalam hal pelayanan. Kenapa sekarang dipersulit, uang tukin ini kan juga bisa untuk biaya anak sekolah saya,” pungkasnya.

Sumber : https://goo.gl/71SmvG