Facebook

Senin, 18 September 2017

Penggiat Literasi Bantu Air Bersih Warga Dua Dusun di Bakauheni

Penggiat literasi Perahu Pustaka Bakauheni memberikan bantuan 3.000 liter air bersih kepada warga Dusun Kayu Tabu dan Dusun Pematang Macan, Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni,  Lamsel, Sabtu (16/9/2017). Dok. Penggiat Literasi Perahu Pustaka Bakauheni

KALIANDA (Lampost.co) -- Krisis air bersih akibat kemarau yang melanda warga Dusun Kayu Tabu dan Dusun Pematang Macan, Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni,  Lampung Selatan menjadi perhatian penggiat literasi Perahu Pustaka yang membawa ratusan buku bagi anak-anak di pesisir pantai tersebut.

Dengan melibatkan motor Pustaka dan Chips Pustaka, para penggiat literasi tersebut membagikan 3.000 liter air bersih kepada warga di dua dusun tersebut,  Sabtu (16/9/2017).

Radmiadi, penggiat literasi Perahu Pustaka Bakauheni, mengatakan kesulitan air bersih yang dialami warga Dusun Kayu Tebu dan Pematang Macan turut menjadi perhatian para penggiat literasi.
“Sebanyak 3.000 liter air bersih telah kami bagikan kepada warga yang kesulitan air bersih akibat musim kemarau di dua dusun tersebut,” kata Ratmiadi yang juga Komandan SAR PT ASDP Cabang Bakauheni kepada Lampost.co, Minggu (17/9/2017).

Ia berharap ancaman kekeringan yang mengakibatkan sulit air bersih yang kerap melanda dua dusun saat musim kemarau bisa mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten setempat.
“Kami berharap Pemkab bisa memberikan bantuan air bersih untuk saat ini.  Untuk ke depannya, kami harap bisa memberi bantuan sumur bor. Sehingga kesulitan air bersih tidak menjadi ancaman setiap musim kemarau,” harap Radmiadi.

Menurut Kepala Dusun Kayu Tabu, Samsul Maarif, sumber air bersih yang disalurkan melalui jaringan pipa saat ini mulai mengalami kekeringan. Kini,  sebagian warga terpaksa membeli air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

“Di dusun kami hanya ada sumur tadah hujan atau menyedot air dari siring yang dimasukkan kolam penampungan. Tapi saat ini mulai kering,” ujarnya.

Dia menjelaskan sebagian warga yang tidak membeli air,  harus menempuh jarak 1km untuk mengambil air dari sumur yang ada di kawasan hutan lindung. “Saat ini pun debit airnya sudah mulai berkurang,” ungkapnya.

Ia juga mengharapkan ada bantuan sumur bor dan bak penampungan air dari Pemerintah Kabupaten. Sebab kekeringan ini selalu dialami warga setiap musim kemarau panjang.

“Kami sangat berharap pemerintah memberikan bantuan sumur bor dan bak penampungan air yang besar. Sehingga warga tidak lagi kesulitan air bersih saat kemarau seperti sekarang ini,” harap Kadus Kayutabu.

Sumber : https://goo.gl/Q4w6Po

0 komentar:

Posting Komentar