Facebook

Kamis, 19 Oktober 2017

Jalinbar Sudah Bisa Dilalui

Pemasangan perakitan jembatan bailey untuk jembatan sementara di Jalinbar, Pekon Mandirisejati, Kecamatan Krui Selatan, Kabupaten Pesisir Barat, Rabu (18/10/2017). LAMPUNG POST/DETA CITRAWAN



KRUI (Lampost.co) -- Jalur Lintas Barat (Jalinbar) di Pekon Mandirisejati, Kecamatan Krui Selatan, Pesisir Barat, yang putus beberapa waktu lalu sudah bisa dilalui kendaraan tertentu.
Untuk pengerjaan jembatan bailey oleh Tim Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah II Provinsi Lampung masih terus dilakukan. Dengan menggunakan dua bantuan alat besar milik PT Jaya Konstruksi, mereka juga membangun jalur alternatif dari timbunan pasir pantai supaya jalur perlintasan tidak sepenuhnya lumpuh.

Jalur perlintasan alternatif itu untuk saat ini hanya dapat dilalui kendaraan pribadi roda dua. Pemantauan Lampung Post, banyak kendaraan roda dua yang dapat melalui jalur alternatif meski dengan sistem buka-tutup.

“Sekarang motor sudah bisa lewat, tapi enggak lancar karena jalurnya dari pasir, agak susah buat melintas. Tidak langsung semua kendaraan bisa lewat, harus giliran,” ujar salah seorang pengendara yang melintas, Rabu (18/10/2017).

Untuk kendaraan roda empat belum dapat melintasi jalur alternatif dengan lancar, karena cukup sulit melintasi jalur bermedan pasir itu. “Roda empat bisa lewat, tapi cuma mobil dobel gardan," ujarnya.
Rolli Ekoanto, dari PPK 7 manajer ruas Simpang Gunung Kemalasanggi, menjelaskan panjang dari jembatan bailey yang saat ini dilakukan perakitan yaitu 39 meter dengan lebar jembatan 4 meter, sementara bobot beban maksimalnya sebesar 5 ton.

Di sisi lain, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Barat Syaifullah menjelaskan pascabencana banjir dan Jalinbar rusak yang berada di pekon tersebut, jumlah kerugian pascabanjir yaitu sebesar Rp15.988.360.800. “Hasil itu berdasarkan dari hasil perhitungan tim kerja pengkajian pascabencana,” kata dia.

Untuk pembangunan jembatan bailey diperkirakan selesai selama 15 hari. Kepala Kasatker PJN Wilayah II Lampung Ryandra Narlan mengatakan pihaknya akan membangun jembatan permanen dan tidak melakukan penimbunan jalan seperti sebelumnya. "Untuk jembatan permanen, nanti tentu kami buat desainnya terlebih dulu," ujar dia.

Pihaknya akan menganggarkan pembangunan jembatan itu pada 2018 dengan proses tender dan diperkirakan akan terlaksana pada akhir 2018 karena akan desain terlebih dulu. "Sebelum desain, juga ada survei topografi. Kemudian kami minta kepada BKSDA untuk sodet aliran Way Mahenai,” ujarnya.

Sumber : https://goo.gl/xYhiLW

0 komentar:

Posting Komentar